Presenter Iwet Ramadhan baru-baru ini mengabarkan dirinya terkena perdarahan di selaput otak. Hal ini disampaikannya langsung melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan itu, Iwet juga mengungkapkan sejumlah gejala-gejala awal yang dirasakannya.
Pria bernama lengkap Wethandrie Ramadhan ini mengatakan gejala awal yang dirasakannya termasuk rasa sakit kepala yang tak kunjung sembuh hingga 3 minggu lamanya. Ia pun mengatakan sudah mengonsumsi obat parasetamol, namun sia-sia, rasa sakit di kepalanya tidak juga menghilang.
"Sudah sakit kepala lebih dari tiga minggu, constantly on paracetamol day and night. Sampai puncaknya, 14 Februari badan sebelah kiri melemah drastis (kayak ubur-ubur) dan sakit kepalanya makin hebat," tulis Iwet dalam unggahannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga keesokan harinya, Iwet juga masih merasakan sakit kepala hebat. Bahkan, kondisi kekuatan tangannya juga semakin melemah. Disitulah saat di mana Iwet menyadari ada yang tidak beres dengan kondisi tubuhnya.
Iwet pun akhirnya memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit hingga akhirnya dokter menduga Iwet mengalami gejala stroke dan memintanya mendapatkan perawatan. Setelah menjalani MRI, hasilnya menyatakan ia mengalami perdarahan di selaput otak. Ia kemudian diharuskan menjalani tindakan operasi pada malam itu.
"Alhamdulillah operasi berjalan dengan lancar, 1.5 jam aja gak lebih. Dan langsung sadar. Terima kasih banyak untuk disiplin latihan lari dan berenang selama ini," tulis presenter tersebut lebih lanjut.
Pria berusia 41 tahun itu tidak mengetahui penyebab dirinya sampai bisa mengalami perdarahan selaput otak. Selama ini, Iwet selalu menjaga kesehatan termasuk berolahraga dan menjaga makan. Dugaan kuatnya adalah tekanan stres yang memicu hipertensi. Kini, Iwet masih menjalani perawatan intensif dengan kondisi semakin membaik.
Melansir Healthline, perdarahan selaput otak atau perdarahan subarachnoid merupakan keadaan darurat neurologis yang terjadi ketika ada perdarahan antara otak dan membran atau selaput di sekitarnya (ruang subarachnoid).
Ruang subarachnoid adalah ruang di mana cairan serebrospinal bersirkulasi, dan bertanggung jawab untuk melindungi otak dari cedera dengan berfungsi sebagai bantalan. Pendarahan di ruang ini dapat menyebabkan koma, kelumpuhan, bahkan kematian.
Saat perdarahan selaput otak mulai berkembang, penderitanya akan mengalami beberapa gejala. Kondisi ini umumnya ditandai dengan sakit kepala hebat yang terjadi secara tiba-tiba. Rasa sakit kepala ini sering digambarkan sebagai sakit kepala terburuk yang pernah dialami penderitanya. Beberapa orang bahkan mungkin merasakan sensasi bentrokan di kepala sebelum perdarahan dimulai.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neurological Sciences, sakit kepala yang berhubungan dengan perdarahan subarachnoid menghilang dalam waktu 48 jam pada 1 dari 10 pasien yang secara neurologis telah menggunakan obat pereda nyeri.
Selain sakit kepala hebat, penderita perdarahan selaput otak juga biasanya mengalami gejala lain, di antaranya.
- sakit kepala, leher, dan bahu yang parah
- kejang
- kebingungan dan kehilangan kewaspadaan secara cepat
- mual
- muntah
- pusing
- kesulitan berjalan atau berdiri
- perubahan penglihatan
- kesulitan berbicara atau memahami orang lain
- penurunan kesadaran
Gejala awal perdarahan selaput otak bisa datang tiba-tiba dan membuat penderitanya mungkin kehilangan kesadaran dengan cepat. Segera cari pertolongan medis darurat jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini yang disertai dengan sakit kepala parah.
(del/chs)