Mandi wajib harus dilakukan umat Islam untuk membersihkan hadas.
Biasanya, mandi ini dilakukan oleh pasangan suami istri setelah berhubungan badan. Atau, mandi wajib juga dilakukan setelah perempuan mengakhiri periode menstruasi atau usai pria mengalami mimpi basah.
Saat mandi wajib, ada tata cara dan niat yang harus dilakukan. Di luar itu, mandi wajib juga bisa tidak sah karena hal-hal tertentu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, apa saya yang membuat mandi wajib tidak sah?
Menukil NU Online, mandi wajib sangat erat kaitannya dengan ibadah yang akan dilaksanakan umat Islam. Dalam keadaan tidak suci atau belum mandi wajib, maka ibadah yang dijalankan jadi tidak sah.
Saat mandi wajib, sampo dan sabun tidak boleh digunakan hingga semua tata cara dan niat mandi wajib selesai dikerjakan. Pasalnya, sampo dan sabun bisa mengubah sifat air yang mensucikan.
Penggunaan sabun atau sampo sebelum rangkaian mandi wajib usai membuat air tak membersihkan hadas dengan benar. Mandi wajib harus dilakukan dengan menggunakan air bersih tanpa campuran apa pun.
Lakukan tata cara mandi wajib dengan mengguyur kepala menggunakan air tanpa campuran apa pun. Umat Islam juga wajib membaca niat dan berwudu saat mandi wajib.
Air yang digunakan harus bersih, tanpa campuran apapun. Jika harus menggunakan sampo dan sabun, gunakan setelah seluruh rangkaian mandi wajib selesai dilakukan.
Agar mandi wajib menjadi lebih sah, jangan lupa untuk membaca niat. Berikut bacaan niat mandi wajib yang bisa dibacakan:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhol lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardu karena Allah Ta'ala."