Sebuah penginapan di Jepang, Daimaru Besso, ditemukan hanya mengganti air pemandiannya dua kali dalam setahun. Akibatnya, bakteri berbahaya menumpuk di pemandian.
Hal ini ditemukan dalam sebuah inspeksi yang dilakukan oleh pihak berwenang. Ditemukan, jumlah bakteri Legionella bertambah 3.700 kali lipat dari batas yang ditetapkan.
Legionella sendiri merupakan bakteri penyebab infeksi paru-paru. Bakteri ini memang biasa ditemukan di air, termasuk di antaranya mata air panas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bakteri tersebut bahkan dilaporkan menyebabkan seseorang masuk ke rumah sakit.
Menyikapi hal tersebut, Daimaru Besso pun menyampaikan permintaan maafnya pada Selasa (7/3) lalu. Permintaan maaf disampaikan karena hanya mengganti air di pemandian air panas setiap enam bulan sekali.
Peraturan setempat menetapkan penggantian air dilakukan secara berkala setiap minggu.
Pemimpin Daimaru Besso Makoto Yamada mengatakan bahwa penginapannya lalai menjaga kebersihan air. Alasannya, karena bau klorin--zat pembersih--yang tidak enak.
"Itu adalah alasan yang egois. Kami mengabaikan kesehatan pelanggan," ujar Yamada, melansir AFP.
Daimaru Besso sendiri merupakan salah satu penginapan legendaris yang telah dibuka sejak 1865 silam. Penginapan ini dulunya merupakan tempat Kaisar Jepang Hirohito pernah tinggal.
Menurunnya intensitas penggantian air ini terjadi sejak Desember 2019. Gara-garanya, jumlah tamu yang menurun selama pandemi Covid-19.
Padahal, sebelumnya pihak berwenang telah memberikan peringatan. Namun, pihak penginapan memalsukan dokumen yang mengklaim bahwa klorin telah ditambahkan dalam jumlah yang tepat.
"Pemahaman saya tentang hukum lemah. Saya terlena dengan anggapan bahwa bakteri Legionella hanya kuman yang biasa ditemukan di mana-mana," ujar Yamada.