Bacaan Niat Puasa Ramadhan: Arab, Latin, dan Artinya

Umat Islam akan segera menunaikan ibadah puasa Ramadhan. Dalam menjalankan puasa wajib ini, Muslim perlu membaca niat puasa Ramadhan agar ibadah tersebut diterima oleh Allah SWT.

Puasa sendiri berasal dari kata shaum atau shiyam yang berarti mengekang atau menahan diri dari sesuatu. Misalnya, menahan diri dari makan, minum, dan lainnya.

Dari sini, pengertian puasa dapat dimaknai sebagai melatih kesabaran agar manusia mau menahan diri dari sesuatu yang dapat membatalkan puasa tersebut.

Menurut Rasyid Ridha Al-Manar seperti dikutip dari Nahdlatul Ulama (NU), berikut pengertian puasa.

اْلإِمْسَاكُ عَنِ اْلأَكْلِ وَالشُّرْبِ وَغَشَيَانِ النِّسَاءِ مِنَ الْفَجْرِ إِلَى الْمَغْرِبِ إِحْتِسَاباً لِلَّهِ وَإِعْدَادًا لِلنَّفْسِ وَ تَهِـيِـيْئةً لَهاَ لِتَقْوَى اللهِ باِلْمُرَاقَبَةِ وَترْبِيَةِ اْلإِرَادَةِ

Artinya: Menahan diri dari makan, minum dan bersenggama, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari (Maghrib), karena mengharap keridaan Allah dan menyiapkan diri untuk bertakwa kepada Allah dengan jalan muraqabah (merasa selalu diperhatikan Allah) disertai mendidik kehendak dan keinginan.

Dalil menunaikan ibadah puasa sendiri tertuang dalam Surat Al-Baqarah 2:183 sebagai berikut.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelummu agar kamu bertakwa.

Begitu pula tertuang dalam hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim berikut ini.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًارَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Artinya: Islam dibangun atas lima perkara: (1) bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Allah, dan bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan salat, (3) menunaikan zakat, (4) berhaji ke Baitullah, (5) berpuasa dalam bulan Ramadhan.

Keutamaan Puasa Ramadhan

Puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, di antaranya sebagai berikut.

1. Meningkatkan derajat

Muslim yang menjalankan puasa Ramadhan akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Selain itu, Allah juga membukakan pintu surga pada Ramadhan sehingga berbagai amal baik akan mendatangkan pahala.

Sementara pintu neraka dikunci yang berarti Muslim tak boleh melakukan maksiat dan setan dibelenggu.

2. Kontrol syahwat

Puasa Ramadhan juga dijalankan sebagai kontrol syahwat agar terhindar dari godaan setan. Maka dari itu, penting untuk menjaga hawa nafsu pada saat Ramadhan. Salah satu cara menekan hawa nafsu adalah dengan berpuasa.

3. Pahala dilipatgandakan

Allah SWT akan melipatgandakan pahala Muslim yang melakukan amal baik saat Ramadhan. Bahkan, setiap amal ibadah akan dibalas sebesar 10. Lalu, dikalilipatkan sebanyak 700 kali sampai besaran yang dikehendaki Allah.

Sementara puasa, amal ibadahnya hanya Allah yang ketahui karena sangat besar jika ditunaikan pada Ramadhan.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya dari sejumlah kitab. Muslim dapat menggunakan salah satu bacaan niat berikut sebelum menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Niat ini dibacakan pada malam hari atau sampai sebelum terbitnya Fajar. Niat adalah hal yang wajib diucapkan sebelum menunaikan ibadah puasa.

1. Niat Puasa Ramadhan versi Kitab Minhajut Thalibin

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan dan artinya menurut Kitab Minhajut Thalibin dan Perukunan Melayu.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.

2. Niat Puasa Ramadhan versi Kitab Asnal Mathalib

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan menurut Kitab Asnal Mathalib.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanata lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.

3. Niat Puasa Ramadhan versi Kitab Hasyiyatul Jamal

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan menurut Kitab Hasyiyatul Jamal dan Kitab Irsyadul Anam.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i fardhi syahri Ramadhani hadzihis sanati lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari demi menunaikan kewajiban bulan Ramadhan tahun ini karena Allah taala.

4. Niat Puasa Ramadhan versi Kitab I'anatut Thalibin

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan menurut Kitab I'anatut Thalibin.

نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma Ramadhana.

Artinya: Aku berniat puasa bulan Ramadhan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ/عَنْ رَمَضَانَ

Nawaitu shauma ghadin min'an Ramadhana.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada bulan Ramadhan.

5. Niat Puasa Ramadhan versi Kitab Asnal Mathalib

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan menurut Kitab Asnal Mathalib.

نَوَيْتُ صَوْمَ الْغَدِ مِنْ هَذِهِ السَّنَةِ عَنْ فَرْضِ رَمَضَانَ

Nawaitu shaumal ghadi min hadzihis sanati 'an fardhi Ramadhana.

Artinya: Aku berniat puasa esok hari pada tahun ini perihal kewajiban Ramadhan.

Demikian beberapa bacaan niat puasa Ramadhan dari berbagai kitab. Selamat menjalankan ibadah puasa.