Memilih menjadi childfree di tengah masyarakat Indonesia yang komunal susah-susah gampang. Komentar 'julid' netizen tentu harus jadi salah satu hal yang perlu dimaklumi.
Kei Savourie, yang memilih menjadi pasangan childfree, mengaku tak perlu repot menanggapi komentar netizen. Berbagai komentar netizen juga disebut tak memengaruhi keputusannya bersama sang istri untuk menjadi childfree.
"Dibencandain aja, sih. Dibawa santai aja. Karena, kan, pendapat mereka enggak memengaruhi hidup saya juga," lanjut pemilik akun Instagram Childfree Life Indonesia ini dalam program Secret at Newsroom CNNIndonesia.com 'Ingar-bingar Childfree' pada Jumat (24/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kei memaklumi pola pikir masyarakat Indonesia yang masih menganggap kehadiran anak sebagai sesuatu yang penting dalam rumah tangga.
Untungnya, sejak hidup bersama sang istri delapan tahun lalu, Kei sendiri tak menemukan hambatan berarti dalam menanggapi respons keluarga atau lingkungan sosial terkait pilihannya untuk menjadi childfree. Kedua orang tuanya cukup cair menanggapi pilihan Kei.
"Yang paling masalah itu netizen aja sih," ucap Kei.
Kei sendiri bersama sang istri telah mantap untuk menjadi pasangan childfree sejak pertama kali menjalin hubungan dekat pada 13 tahun yang lalu.
"Dari sejak awal memang sudah sama-sama enggak pengin [punya anak], dari sejak kenal. Pacaran sekitar 5 tahun, kita menikah 8 tahun," kata Kei.
Pilihan Kei dan istri untuk menjadi childfree juga tak ujuk-ujuk. Kei, misalnya, yang merasa bahwa memiliki anak adalah sebuah tanggung jawab moral yang besar di tengah kondisi dunia yang carut marut seperti saat ini.
"Itu kayak kita melahirkan anak, dia disuruh berjuang gitu. Kayaknya bukan keputusan yang bijak, ya, menurut saya," ucap Kei.
Sementara sang istri, lanjut Kei, merasa tak mampu untuk mendedikasikan waktunya khusus untuk seorang anak. Masih banyak hal dan mimpi yang ingin dicapai sang istri.
"Simpelnya, ya, saya sama dia pengin pacaran aja sampai tua deh," ujar Kei.
(del/asr)