Tahukah Anda kalau ereksi bisa terjadi sebelum seseorang meninggal? Simak fakta-fakta mengejutkan lain seputar ereksi.
Ereksi terjadi saat pria terangsang secara seksual. Pembuluh darah rileks dan terbuka sehingga memungkinkan darah mengisi jaringan di penis. Pasokan darah yang terperangkap ini menjadikan penis mengeras dan terciptalah ereksi.
Apa cuma itu saja? Ternyata ada banyak fakta mengejutkan seputar ereksi yang mungkin selama ini tidak Anda sadari. Berikut beberapa di antaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ereksi tidak hanya terjadi saat bercinta. Rupanya pria bisa ereksi 3-5 kali per malam. Seperti dilansir dari Healthline, ereksi malam hari terjadi selama fase rapid eye movement (REM). Belum diketahui pemicu ereksi malam hari tetapi para ahli memastikan bahwa hal ini normal.
Janin baik laki-laki maupun perempuan bisa ereksi. Rena Malik, ahli urologi dan edukator kesehatan seksual, penyebab pasti ereksi janin belum sepenuhnya dipahami.
Akan tetapi, hal ini diyakini berkaitan dengan perkembangan sistem saraf. Tak hanya pada bayi laki-laki, ereksi juga bisa dialami bayi perempuan.
"Penelitian menunjukkan bahwa janin perempuan juga dapat mengalami ereksi klitoris di dalam rahim, dan dalam beberapa kasus mereka telah menangkap janin laki-laki pada ultrasound yang melakukan aktivitas yang menyerupai masturbasi," jelas Malik seperti dilansir dari Men's Health.
Apa laki-laki bisa orgasme dalam kondisi tidak ereksi? Malik mengatakan orgasme tetap memungkinkan terjadi.
"Jadi jika Anda menderita disfungsi ereksi, Anda masih bisa mengalami orgasme," katanya.
Fenomena 'death erection' terbilang langka. Seseorang bisa mengalami ereksi sesaat sebelum meninggal. Namun dengan catatan, penyebab meninggal seperti dicekik atau digantung. Ereksi akan terjadi akibat akumulasi darah pada area pelvis.
Disfungsi ereksi bisa dialami mereka yang masih muda. Penyakit ini memang berhubungan dengan pertambahan usia. Namun sebuah studi membuktikan hal sebaliknya.
Studi pada 2021 menemukan sekitar 11 persen pria yang aktif secara seksual (18-31 tahun) dilaporkan mengalami disfungsi ereksi ringan. Sementara sebanyak 3 persen dilaporkan mengalami dengan intensitas sedang hingga berat.
Selain ereksi malam, pria juga bisa mengalami ereksi di pagi hari. Kok bisa?
Seperti dilansir dari laman University of Newcastle, kemungkinan besar ereksi pagi merupakan sensasi kandung kemih yang penuh. Kandung kemih yang penuh ini kemudian merangsang saraf ke tulang belakang lalu menghasilkan ereksi. Saat kandung kemih dikosongkan, ereksi hilang.
(els/wiw)