Setelah kalah di persidangan dengan desainer Thom Browne, Adidas gugat Black Lives Matter karena logo.
Selama ini, Adidas memiliki logo berupa tiga garis paralel yang telah digunakan selama puluhan tahun. Di sisi lain, kelompok politik yang menamakan diri sebagai Black Lives Matter juga memiliki logo yang cukup identik.
Adidas beberapa kali telah berupaya menghentikan Black Lives Matter merilis pakaian hingga tas yang menampilkan logo tersebut. Tapi, baru-baru ini, Dilansir Telegraph, Adidas justru menarik larangan yang mereka layangkan kepada merek dagang Black Lives Matter Global Network Foundation itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, belum diketahui apa alasan pasti penarikan larangan ini. Sebuah laporan menyebut, orang dalam khawatir bahwa larangan itu justru disalahartikan sebagai kritik terhadap misi Black Lives Matter.
Meski demikian, gugatan hukum tetap dilayangkan. Saat mengajukan gugatan hukum dan mendatangi kantor merek dagang Amerika Serikat pada Senin waktu setempat, Adidas menyebutkan alasan mereka mengajukan gugatan.
Hal ini berdasar pada kekhawatiran akan timbulnya kebingungan di antara konsumen. Sebab logo kelompok politik itu memiliki ciri yang sama dengan milik Adidas.
Dalam gugatan itu dikatakan bahwa pelanggan akan mengira produk yang menampilkan desain Black Lives Matter terhubung ke Adidas atau berasal dari sumber yang sama.
Pabrikan Jerman itu mengatakan telah menggunakan logo tiga garis sejak awal 1952. Sejak itu desain tersebut telah mendapatkan "ketenaran internasional dan pengakuan publik yang luar biasa".
Menukil Reuters, Black Lives Matter Global Network Foundation adalah entitas paling menonjol dalam gerakan terdesentralisasi Black Lives Matter. Gerakan itu muncul satu dekade lalu sebagai bentuk protes terhadap kekerasan polisi kepada orang kulit hitam.
Kelompok itu kemudian mengajukan merek dagang federal pada November 2020 yang mencakup desain tiga garis kuning untuk digunakan pada berbagai produk termasuk pakaian, publikasi, tas, gelang, dan mug.
(tst/chs)