Seorang pengunjung pria ditanya oleh petugas kamar mandi tentang kesannya usai buang air kecil di Lavatory Madeleine di Paris, Perancis. Jawaban pria tersebut membuat sang petugas tersenyum.
"Bagaimana, Tuan?" tanya petugas kamar mandi dengan riang, dalam bahasa Prancis.
"Ini seperti buang air kecil dan mengunjungi museum pada saat yang sama," jawab pria itu, seperti dilansir Lonely Planet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika kamu sedang mengunjungi Paris, salah satu hidden gem yang patut disambangi adalah toilet Lavatory de La Madeleine. Lokasi toilet ini berada di bawah Gereja La Madeleine tanpa ada papan penunjuk.
Pengunjung mesti jeli, karena ada anak tangga untuk turun supaya dapat masuk ke toilet kuno, yang pertama kali dibuka untuk publik pada tahun 1905 ini.
Jawaban pria itu tentang toilet LavatoryMadeleine adalah deskripsi cerdas dan akurat untuk menggambarkan daya tarik paling baru di Paris itu.
Toilet umum Lavatory Madeleine kini diklaim sebagai fasilitas publik terindah di Paris, dan mungkin di dunia. Toilet ini dirancang dengan gaya art nouveau.
Namun, bertahun-tahun tidak digunakan dan rusak menyebabkan Lavatory Madeleine ditutup pada 2011. Pada tahun yang sama dengan desain Belle Époque membuatnya ditetapkan sebagai monumen bersejarah.
Setelah proyek restorasi yang panjang, fasilitas publik dengan arsitektur menakjubkan yang terletak di bawah Place Madeleine ini telah dibuka kembali untuk umum.
Kini, pintu kayu mahoni gelap bersinar dari lapisan pernis baru menyambut pengunjung yang ingin ke toilet Lavatory Madeleine. Sementara deretan jendela kaca patri dan ubin mosaik keramik berulang dihiasi dengan motif bunga berliku-liku yang membangkitkan era lampau.
"Anda sedang melakukan perjalanan ke masa lalu. Anda memasuki toilet, dan Anda merasa seperti kembali ke tahun 1905," kata Fabrice Larbaletrier, direktur operasi di2theloo, spesialis toilet umum yang bekerja sama dengan pemerintah kota dalam proyek tersebut.
Jika Anda benar-benar perlu menggunakan fasilitas toilet Lavatory Madeleine, Anda akan dikenakan biaya 2 euro atau setara Rp32 ribu. Ada enam toilet, masing-masing dengan wastafel dan cerminnya sendiri.
Ssalah satu kekurangan toilet kuno ini adalah kurangnya pengait untuk mantel dan tas. Baik wanita dan pria bisa menggunakan toilet berumur 118 tahun ini, di mana petugas yang ramah siap menyambut pengunjung.
(wiw)