TAJIL

Pandangan Islam soal Pasutri Childfree, Melarang atau Tidak?

CNN Indonesia
Minggu, 02 Apr 2023 03:46 WIB
Childfree belakangan jadi fenomena yang ramai dibicarakan. Bagaimana Islam memandang childfree?
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Profesor Amany Lubis berbicara tentang pandangan Islam terhadap childfree. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadhan 2023, CNNIndonesia.com menghadirkan program Tanya Jawab Seputar Islam atau TAJIL. Pada episode ke-9, TAJIL berbicara tentang fenomena memilih untuk tidak memiliki keturunan atau childfree. Bagaimana Islam melihat hal tersebut?

Tanya:

Bagaimana pandangan Islam terkait pasutri yang memilih childfree?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jawab:

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Profesor Amany Lubis

Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkawinan punya fungsi.

Fungsi agama, yakni melestarikan ajaran agama tentang fikih keluarga, tentang hubungan suami istri, tentang hubungan anak dan orang tua, hubungan kekerabatan secara besar, ada hukum tentang waris, tentang wakaf, dan lain-lain.

Dan fungsi sosial, tentu untuk mengembangkan status, dari sendiri menjadi pasangan, kemudian punya keluarga.

Fungsi psikologis, ketika kita berpasangan beban kehidupan tentu akan terasa ringan. Ada juga kebahagiaan yang diperoleh saat bekerja sama.

Dari sisi ekonomi, tentu ketika dua orang bekerja, akan lebih baik untuk kehidupan ekonomi keluarga secara umum serta masyarakat.

Dari fungsi politik juga demikian, karena keluarga adalah satuan terkecil dari masyarakat. Apabila keluarga bahagia, sejahtera, maka negara semua akan bahagia sejahtera.

Keluarga memiliki fungsi keturunan, untuk berkembang biak. Ini [memiliki keturunan] juga jadi fungsi utama perkawinan. Maka, siapa yang menolak untuk berketurunan, sama dengan menyalahi fungsi dari berkeluarga.

Mukadimah ini [saya sampaikan] bahwa kehidupan berkeluarga harus dilestarikan.

Ada yang secara alami tidak menikah selamanya karena nasib atau jodoh tidak datang. Ada yang sudah menikah tapi tidak punya keturunan, ini juga takdir dari Allah SWT.

Nah, bagi yang sehat, menikah, dan sudah berpendidikan, tentu tidak akan berpikir untuk childfree marriage. Perkawinan tanpa anak, yang menjadi perjanjian antara suami istri, tentu melanggar aturan agama, melanggar aturan negara, melanggar sesuatu yang wajar di tengah masyarakat.

ilustrasi  childfreeIlustrasi. Islam tak menyetujui pasutri yang memilih childfree. (iStockphoto/Iurii Garmash)

Apabila ini diserukan dan banyak orang melakukannya, maka ini tentu akan menimbulkan ketidakseimbangan di masyarakat.

Kemudian banyak nilai-nilai dalam masyarakat yang hilang. Tidak ada lagi hormat anak ke orang tua dan sebaliknya.

Bagi perempuan, melahirkan adalah hal alami. Mengandung, melahirkan, dan menyusui itu bukan penyakit dan jangan dianggap hambatan. Banyak contoh [perempuan] yang melakukan aktivitas secara biologis, [tapi] tidak menghambat apa pun kegiatannya di dunia ini.

Demikian juga laki-laki. Punya naluri kebapakan itu alami, ada di dalam sosok bapak atau suami. Maka jangan juga dilarang sifat kebapakan ini.

Maka childfree marriage ini dilarang dalam agama. Tidak perlu dipromosikan di mana pun dan jangan tergoda.

Generasi muda jangan tergoda. Tantangan hidup sudah banyak pada usia dewasa setelah mapan ekonomi, psikis, dan biologis. Menikahlah karena di sini ada banyak hikmah.

Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan keluarga Indonesia penuh kasih sayang.

Sekian.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

 

[Gambas:Video CNN]



(tst/asr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER