Viral Food Vlogger Dihujat, Sejak Kapan Content Creator Mulai Dikenal?

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2023 18:42 WIB
Food vlogger Mgdalenaf dihujat netizen karena mengaku tak dijamu pemilik restoran. Terlepas dari itu kapan sih food vlogger mulai dikenal?
Ilustrasi food vlogger (Getty Images/whitebalance.oatt)
Jakarta, CNN Indonesia --

Food vlogger Mgdalenaf dihujat netizen. Ia mengeluh karena tidak dijamu pemilik restoran padahal mengklaim memiliki banyak pengikut di media sosial yang bisa menguntungkan pemilik restoran.

Belakangan ini tayangan mukbang atau review makanan telah menjadi salah satu konten yang cukup populer untuk disaksikan di situs YouTube. Orang-orang yang juga dikenal sebagai food vlogger menjadi para pesohor ternama yang menciptakan konten-konten kreatif spesialis makanan.

Tak jarang pula food vlogger yang melakukan review kuliner di berbagai restoran hingga pedagang kaki lima. Mulai dari Nex Carlos, Ria SW, Tanboy Kun, dan masih banyak lagi. Mereka muncul dengan gaya khas masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Istilah 'food vlogging' berasal dari video blogging. Para food vlogger biasanya mengunjungi restoran atau pilihan atau undangan, mencicipi makanannya, dan berbagi pengalaman atau review secara keseluruhan.

Dalam videonya, para food vlogger biasanya menunjukkan proses pembuatan makanan dan beberapa cuplikan video makanan yang dramatis. Mereka makan di depan kamera sambil berbagi dengan penonton tentang bagaimana rasa makanan, layanan hingga suasana dari restoran tersebut.

Sementara, food blogging sendiri merupakan fitur jurnalisme makanan yang menghubungkan minat pada makanan dan fotografi makanan.

Mengutip berbagai sumber, blog atau konten makanan umumnya dibuat oleh para penggemar makanan yang sering disebut sebagai 'foodies'. Konten ini nantinya dapat digunakan secara komersial untuk mendapatkan keuntungan.

Food blogging rupanya sudah ada sejak lama. Blog makanan pertama diperkenalkan oleh Jim Leff pada Juli 1997 silam sebagai fitur di situs web Chowhound. Bertajuk "What Jim Had for Dinner", Leff membuat katalog makanan yang ia santap setiap hari dalam blog makanannya tersebut.

Makanan dan wisata adalah jenis blog yang melibatkan keterlibatan budaya yang berbeda.

Mulanya, para blogger berkeliling dunia, mengunjungi dan menyantap makanan di berbagai kota di seluruh dunia serta pusat-pusat kuliner lainnya. Mereka umumnya mendokumentasikan pengalaman mereka selama perjalanan. Blogging makanan dan perjalanan melibatkan penelitian, pemotretan, pengeditan, investasi penjadwalan.

Ulasan online seperti yang diunggah oleh para food vlogger sendiri juga menjadi bagian dari e-commerce dan salah satu tren pembuat konten terbesar di antara konten kreator yang ada saat ini. Tak jarang food vlogger ini memberikan rekomendasi makan enak di berbagai tempat dengan kemasan visual, seperti foto dan video yang menarik perhatian warganet. 

Tak Sekadar Viral, Tapi Perkaya dengan Sejarah

Dalam kondisi 'normal,' artinya semua dilakukan sesuai aturan, norma, dan kesepakatan, peran food vlogger dalam dunia kuliner memang tak bisa dipandang sebelah mata. Tak dimungkiri, food vlogger tak cuma memberikan berbagai rekomendasi tempat makan yang viral saja.

Petty Elliot, salah seorang chef Indonesia sekaligus penulis buku The Indonesian Table, mengungkapkan peran food vlogger juga bisa berperan lebih dalam untuk mempopulerkan dan melestarikannya makanan Indonesia.

"Selain rekomendasi kuliner, ada baiknya food vlogger itu juga memberikan pengetahuan tentang sejarah makanan yang direviewnya. Sejarah atau asal usul dari makanan itu, itu akan lebih baik," katanya kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu. 

Hanya saja tak dimungkiri, dia menyadari bahwa konten tentang sejarah bisa jadi tak terlalu diminati dibandingkan dengan konten viral ataupun rekomendasi makanan paling tren saat ini. Hal ini pun pada akhirnya akan berimbas pada pendapatan mereka. 

"Sebagai human being, tentunya banyak yang cari soal rekomendasi makanan, butuh makan. Tapi nggak semua orang punya deep thinking soal culinary history. Bisa jadi juga kalau buat rekomendasi itu akan lebih benefit buat mereka, ya biar bagaimana juga traveling dan makan-makan juga butuh uang," ucapnya sembari menambahkan bahwa pengetahuan akan sejarah makanan akan membantu melestarikan makanan Indonesia yang kini semakin banyak yang tak dikenal. 

Dia juga menambahkan bahwa, salah satu kekurangan Indonesia dalam sisi kuliner adalah soal pengarsipan. Hal ini juga akan menyulitkan orang untuk menggali dan melakukan riset soal makanan tertentu. Kesulitan untuk riset berbagai dokumen dan arsip serta kurangnya literasi masyarakat Indonesia akan makin memperparah hal ini. 

"Tapi ya itu nggak tren (soal sejarah kuliner). Mungkin bisa mencontoh Korea, karena tradisi sejarah mereka itu jalan sekali tapi modernitasnya juga berjalan beriringan." 

"Tapi ini juga butuh peran serta pemerintah untuk membuat sejarah Indonesia, media sosial, dan modernitas Indonesia bisa beriringan."

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER