Kram otot bisa benar-benar jadi distraksi di ranjang. Simak beberapa tips berikut untuk mencegah kram otot selama bercinta.
Ibarat berolahraga, aktivitas bercinta bisa saja melibatkan kram otot. Kok bisa?
Kram otot bisa terjadi akibat ketegangan otot, penyakit menular seksual, vaginismus, infeksi saluran kemih, dan orgasme. Kram setelah orgasme terbilang normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum dan selama orgasme, detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan pernapasan Anda meningkat. Otot-otot di seluruh tubuh Anda, terutama di daerah panggul bisa tegang, kejang, dan kram," jelas Sherry A. Ross, ahli kesehatan wanita dan obgyn di Santa Monica, California, seperti dilaporkan Insider.
Di sisi lain, ada kram otot yang sebenarnya bisa dicegah sehingga ranjang aman tanpa gangguan. Berikut cara mencegah kram otot selama bercinta.
Mengubah posisi seks bisa membantu Anda mencegah sekaligus mengatasi kram. Seperti dilansir dari Health Shots, mempraktikkan posisi baru akan mengurangi banyak tekanan pada area otot yang sama.
Untuk posisi kedua atau ketiga, coba pilih posisi seks yang tidak banyak mengerahkan tenaga dan tekanan. Posisi spooning rasanya cocok sebagai posisi seks penutup.
Kesehatan secara keseluruhan sangat penting, termasuk untuk kehidupan seks. Kekurangan kalium bisa mengakibatkan otot kaku. Coba tambahkan pangan yang mengandung kalium dalam asupan.
Makanan dengan kalium tinggi seperti pisang, jeruk, kentang, tomat dan nanas bisa jadi asupan Anda.
![]() |
Siapa bilang vitamin E cuma berguna buat kesehatan kulit? Vitamin E akan melengkapi nutrisi demi memperkuat kekebalan tubuh dan mengurangi kram otot.
Vitamin E banyak terdapat pada kacang-kacangan, buah-buahan, dan berbagai minyak seperti kedelai, wijen, dan zaitun. Sayuran berdaun hijau pun kaya akan vitamin E.
Barangkali Anda merasa kram atau kekakuan otot terjadi juga di luar ranjang. Kalau sudah begitu, coba cek asupan vitamin B kompleks Anda.
Kekurangan vitamin B kompleks berkontribusi pada otot kram dan kaku. Coba masukkan asupan seperti ikan, telur, oatmeal, kacang tanah, dan kacang kedelai untuk memastikan pasokan vitamin B kompleks cukup. Namun, Anda juga bisa melengkapinya lewat suplemen makanan.