MUSUH NABI

Kisah Abu Sufyan bin Harb, Pemimpin Utama Quraisy yang Masuk Islam

CNN Indonesia
Selasa, 04 Apr 2023 18:01 WIB
Abu Sufyan bin Harb adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Makkah yang sangat menentang Rasulullah SAW.
Abu Sufyan bin Harb adalah salah seorang pemimpin utama Bani Quraisy di Makkah yang sangat menentang Rasulullah SAW.( CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)

Memeluk Islam

Setelah Perang Badar, Abu Sufyan ditugaskan untuk membalas kekalahan Makkah, perintah yang ia pegang kemungkinan besar merupakan perintah turun-temurun.

Setelah itu, Abu Sufyan menyebabkan kerugian yang signifikan pada kaum Muslimin pada Pertempuran Uhud pada tahun 625, tetapi kaum Quraish pada umumnya tidak puas dengan hasil pertempuran tersebut.

Dua tahun kemudian, ia memimpin upaya pengepungan Madinah, namun dikalahkan oleh para pembela Muslim pada Pertempuran Parit. Moralnya mungkin terpukul karena kegagalan ini. Komando pasukan Mekah dialihkan kepada saingannya dari suku Quraisy, Safwan bin Umayya, Ikrima bin Abi Jahl dan Suhail bin Amr.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun Abu Sufyan tidak ikut serta dalam perundingan gencatan senjata di Hudaybiyya pada tahun 628, ia mengadakan pembicaraan perdamaian dengan Nabi Muhammad di Madinah ketika sekutu-sekutu Quraish tampaknya melanggar gencatan senjata.

Informasi mengenai hasil pembicaraan ini tidak jelas, namun banyak yang menduga bahwa Abu Sufyan dan Nabi Muhammad telah mencapai kesepakatan.

Ketika Muhammad menaklukkan Makkah pada tahun 630, Abu Sufyan memainkan peran kunci dalam penyerahan kota tersebut, menjadi salah satu pemimpin Quraisy pertama yang tunduk dan menjamin perlindungan bagi para pengikutnya.

Dia bertempur bersama kaum Muslimin dalam Pertempuran Hunain melawan Bani Tsaqif dari Ta'if, saingan tradisional Makkah, dan pendukung suku dari konfederasi Hawazin.

Dalam pertempuran ini, yang berakhir dengan kemenangan Muslim, ia kehilangan salah satu matanya, dan diberi hadiah berupa persentase yang relatif tinggi dari harta rampasan perang untuk mendamaikan hatinya.

Karena hubungan dagangnya di masa lalu dengan Ta'if, di mana ia juga memiliki harta benda dan memiliki sanak saudara, Abu Sufyan memainkan peran utama dalam pembongkaran tempat suci pagan al-Lat di kota itu.

Sejarawan berbeda pendapat tentang tahun wafat Abu Sufyan. Ada yang menyebutkan bahwa ia wafat tahun 31 H. Ada pula yang berpendapat tahun 32 H. Namun ada pula yang menyatakan ia wafat di tahun 34 H. Saat itu Utsman bin Affan yang mengimami shalat jenazahnya.

(del/chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER