Untuk kasus cedera tulang ringan seperti tulang retak atau keseleo, pengobatan alternatif dapat mendukung kesembuhan pasien. Namun, untuk kasus lebih berat, apalagi ditambah luka terbuka, pasien harus dibawa ke fasilitas kesehatan.
Apa yang terjadi jika kasus yang seharusnya ditangani secara medis lalu nekat ditangani secara tradisional?
Jawabannya adalah kesalahan diagnosis, keterlambatan pengobatan, dan kemungkinan hasil lebih buruk bagi pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli di pengobatan tradisional kemungkinan tidak memiliki latar belakang pelatihan dan keahlian yang sama dengan tenaga medis dalam diagnosis dan perawatan kondisi tulang yang kompleks.
Dalam beberapa kasus, pengobatan tradisional kurang efektif dan pasien datang ke dokter dalam kondisi 'terlambat'. Hal ini bisa berakibat komplikasi atau kerusakan permanen pada tulang dan sendi sehingga perlu perawatan lebih invasif atau mahal di kemudian hari.
Perawatan menggunakan obat tradisional juga kemungkinan memiliki efek samping atau interaksi obat yang dikonsumsi pasien. Komplikasi bisa saja terjadi.
Sangat penting mendiskusikan pilihan perawatan dengan tenaga medis berkualifikasi. Tenaga medis akan membantu membuat keputusan berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasien.
"Meskipun pengobatan tradisional dapat membantu dalam situasi tertentu, pengobatan tradisional tidak digunakan sebagai pengganti perawatan medis dari dokter atau spesialis ortopedi yang berkualifikasi," kata Erica.
(els/asr)