Kemegahan Masjidil Haram, Masjid Tertua yang Mengelilingi Ka'bah
Salah satu tempat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia adalah Masjidil Haram atau Masjid Al Haram yang lokasinya berada di pusat Kota Mekkah, Arab Saudi.
Masjidil Haram menjadi istimewa karena di dalamnya terdapat Ka'bah, Baitullah. Masjid ini dibangun mengelilingi Ka'bah, yang merupakan arah kiblat bagi umat Islam ketika mengerjakan ibadah salat.
Kenapa jadi istimewa,? Karena berdasarkan hadits shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjidil Aqsha.
Selain itu, Masjidil Haram yang menjadi masjid tertua di dunia ini dianggap sebagai tempat paling suci bagi umat Islam. Masjid ini juga merupakan tujuan utama ketika menjalankan ibadah haji.
Waktu tepatnya pembangunan Masjidil Haram tidak diketahui pasti. Tapi, banyak yang meyakini pembangunannya sudah terjadi sejak Nabi Adam turun ke bumi. Bangunan itu hancur akibat air bah pada masa Nabi Nuh.
Beberapa abad kemudian, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail untuk membangun sebuah bangunan di tengah perempatan kota Makkah untuk dijadikan tempat beribadah.
Nabi Ismail dan Nabi Ibrahim pula yang pertama kali meletakkan Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim di sekitar Ka'bah. Sejak pembangunan itu, Ka'bah dan Masjidil Haram dijaga oleh para keturunan Nabi Ismail.
Pada 638 Masehi, perluasan Masjidil Haram dimulai di era khalifah Umar bin Khattab. Kala itu, Umar bin Khattab membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah, yang kemudian dirobohkan demi tujuan perluasan masjid ini.
Pada masa kepemimpinan khalifah Usman bin Affan sekitar tahun 647 M, perluasan Masjidil Haram dilanjutkan. Luas keseluruhan masjid ini mencapai 356.800 m2(3.841.000 sq ft) dengan kemampuan menampung jemaah sebanyak 820.000 jemaah saat musim haji.
Sekarang, Masjidil Haram perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan jamaah pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadan tahun ini. Pada Ramadan tahun lalu saja, hampir 19 juta orang beribadah di perluasan ketiga Masjidil Haram.
Pada 2030, pemerintah Arab Saudi bahkan berencana meningkatkan daya tampung Masjidil Haram menjadi 30 juta jamaah. Tujuannya yakni memberi kesempatan bagi lebih banyak umat Islam untuk melakukan ibadah haji dan umrah.
(wiw)