Licin, Kenyal, Melesat Mi Glosor di Bulan Ramadhan

Kuning, kenyal, dan licin memang ciri khas mi glosor. Mi berwarna kuning ini acap kali jadi hidangan khas yang paling diburu saat bulan Ramadhan tiba. 

Tak heran, mie ini jadi salah satu takjil favorit yang gurih dan penuh gizi. Apa sih sebenarnya mi glosor?

Mi glosor punya tampilan menarik. Warnanya kuning cerah dan berkilau karena terbuat dari campuran tepung sagu atau aci yang dicampur dengan kunyit.

Saat bersantap, mungkin Anda tidak sadar kalau piring sudah kosong. Hal ini membuktikan betapa mi mudah dinikmati. Hal ini juga yang membuat mi ini disebut sebagai mi glosor. 

'Glosor' diambil dari kata bahasa Sunda 'ngegelosor' yang berarti meluncur turun. Mi glosor memiliki tekstur kenyal nan licin sehingga gampang meluncur ke kerongkongan.

Lihat Juga : 6 Menu Cemilan Buka Puasa yang Mudah Dibuat dan Murah

Disebut-sebut kuliner khas Bogor, nyatanya sajian satu ini bukan berasal dari Bogor.

Anda pasti menyangka mi glosor berasal dari Bogor, padahal hidangan satu ini asli Sukabumi.

Menghimpun informasi dari berbagai sumber, sekitar 1966, seorang pembuat mi glosor pindah dari Sukabumi ke kawasan Pancasan, Bogor. Perlahan, mi glosor mulai diproduksi warga Bogor.

Lihat Juga : Resep Ramadhan Kumpulan Resep Takjil Berbahan Buah, Rujak Aceh hingga Es Kendil

Mi glosor menggunakan tepung sagu atau aci sebagai bahan utama. Warna kuning mi didapat dari penggunaan kunyit. Kilap mi diperoleh dari proses pengolahan dengan digoreng.

Biasanya mi glosor dinikmati bersama sayuran seperti sawi atau pokcoy juga potongan bakso. Saat disiram kuah sambal kacang pedas, kenikmatannya bisa berlipat.

Di bulan Ramadhan seperti sekarang, mi glosor digemari sebagai menu buka puasa. Mudah sekali menemukan mi glosor. Tinggal ke gang-gang kecil atau jalan utama, mi bisa ditemukan dan dijajakan dengan harga murah.

Foto: CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani