Puasa Syawal: Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya
Tata cara, niat, dan keutamaan puasa Syawal berikut perlu diketahui, khususnya bagi umat Muslim yang ingin mengawali bulan Syawal dengan berpuasa.
Dikutip dari laman NU online, puasa Syawal adalah puasa sunnah yang berlangsung setelah Idul Fitri, yaitu pada 2-7 Syawal.
Lihat Juga : |
Dalam rentang waktu itu, Anda boleh melaksanakan puasa Syawal sekaligus selama 6 hari berturut-turut.
Meski demikian, Muslim yang berpuasa di luar tanggal itu sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seperti puasa wajib setahun penuh.
Niat Puasa Syawal
Sama seperti menjalankan ibadah puasa lainnya, puasa Syawal juga harus diawali dengan membaca niat. Berikut bacaan niat puasa Syawal.
- Niat puasa Syawal yang dibaca malam hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an ada'i sunnatis syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah ta'ala."
- Niat puasa Syawal yang dibaca siang hari
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hadzal yaumi 'an ada'i sunnatisy syawwali lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Syawal hari ini karena Allah ta'ala."
Tata Cara Puasa Syawal
Tata cara puasa Syawal juga tidak jauh berbeda dengan puasa lainnya. Perbedaannya hanya pada bacaan niat di awal.
- Membaca niat puasa Syawal.
- Santap sahur sebelum waktu Subuh.
- Menahan lapar dan haus selama 13 jam dari waktu Subuh sampai azan Magrib berkumandang.
- Menjauhi hal-hal yang berisiko membatalkan puasa.
- Menunaikan ibadah sholat wajib, boleh ditambah sholat sunnah.
- Melaksanakan puasa Syawal satu hari setelah Idul Fitri, yaitu pada 2-7 Syawal.
- Segera berbuka puasa setelah memasuki waktu Magrib.
Keutamaan Puasa Syawal
Ada banyak keutamaan puasa Syawal yang bisa diperoleh bagi umat Islam yang melaksanakannya. Keutamaan tersebut telah dijelaskan hadis riwayat berikut.
1. Ibadah setara puasa satu tahun penuh
Salah satu hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Shohihnya pada bab kesunnahan puasa enam hari Syawal yaitu:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa 6 hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahu penuh."
2. Pahala kebaikan bernilai ganda
Hal sama juga diriwayatkan dalam Hadits Ibnu Majah dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah.
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْحَارِثِ الذِّمَارِيُّ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ، عَنْ ثَوْبَانَ، مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُ قَالَ " مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ
Artinya: "Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, "Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 20 kebaikan serupa."
3. Menambah nilai amal kebaikan untuk bekal akhirat
Keutamaan lain dari puasa Syawal yaitu termasuk ibadah sunnah yang diharapkan dapat menyelamatkan manusia di hari akhir sebagai pemberat amal kebaikan.
نْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاَتُهُ فَإِنْ كَانَ أَكْمَلَهَا وَإِلاَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ وُجِدَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَكْمِلُوا بِهِ الْفَرِيضَةَ "
Artinya: "Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, Amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika sempurna maka semuanya akan tercatat lengkap, dan jika ada yang kurang Allah SWT akan berkata, 'Periksalah jika hambaku melakukan ibadah sunnah (nafil). Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah'" (HR An-Nasa'i).
Itulah tata cara, niat, dan keutamaan puasa Syawal secara lengkap.
(avd/fef)