Kejadian Lagi, Obat Batuk Sirup India Terkontaminasi Etilen Glikol

CNN Indonesia
Rabu, 26 Apr 2023 18:15 WIB
Kasus kontaminasi obat batuk kembali terjadi. Obat batuk sirup India terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol.
Kasus kontaminasi obat batuk kembali terjadi. Obat batuk sirup India terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol. (REUTERS/AJENG DINAR ULFIANA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus kontaminasi obat batuk kembali terjadi. Obat batuk sirup India terkontaminasi. Kontaminasi tersebut diidentifikasi oleh regulator Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA).

Sirup obat batuk yang terkontaminasi yang dibuat oleh sebuah perusahaan India telah ditemukan di Kepulauan Marshall dan Mikronesia. Temuan ini diungkapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa, setelah serentetan kematian anak terkait dengan sirup lain di beberapa negara tahun lalu.

Hanya saja WHO tak menyebutkan anak-anak di kepulauan Marshall atau Mikronesia ada yang jatuh sakit atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Obat batuk sirup India terkontaminasi ini bernama Guaifenesin sirup TG. Mengutip Reuters, Produsen obat yang disebutkan dalam peringatan terbaru adalah QP Pharmachem Ltd India, yang berbasis di Punjab dan pemasar produk tersebut adalah Trillium Pharma, yang berbasis di Haryana, India.

Baik QP Pharmachem maupun Trillium tidak memberikan jaminan kepada WHO atas keamanan dan kualitas produk ini, kata agensi tersebut dalam pernyataannya.

Trillium Pharma tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Sampel dari batch obat batuk sirup India terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar yang tidak dapat diterima atau melebihi ambang batas.

Keduanya beracun bagi manusia saat dikonsumsi dan dapat berakibat fatal.

Peringatan baru ini mengikuti tiga peringatan serupa yang dikeluarkan tahun lalu oleh WHO tentang sirup obat batuk yang terkontaminasi untuk anak-anak. Sirup ini, yang dibuat oleh produsen berbeda di India dan India, telah dikaitkan dengan kematian lebih dari 300 anak - terutama berusia di bawah 5 tahun - akibat cedera ginjal akut di Gambia, Indonesia, dan Uzbekistan.

Direktur pelaksana QP Pharmachem Sudhir Pathak mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah menguji sampel dari batch yang diekspor menyusul permintaan baru-baru ini dari regulator obat negara bagian setempat.

Pathak juga mengatakan produk tersebut juga didistribusikan di India dan perusahaan belum menerima keluhan apapun sejauh ini, termasuk soal obat batuk sirup India terkontaminasi.

Pathak mengatakan QP Pharmachem memiliki izin dari pemerintah India untuk mengekspor 18.000 botol sirup hanya ke Kamboja. Tidak jelas bagaimana produk itu sampai di Kepulauan Marshall dan Mikronesia.

(chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER