Tempe dinobatkan jadi makanan vegan terbaik keempat di dunia versi taste atlas. Tak dimungkiri selain bergizi tinggi, tempe juga punya harga yang murah dan bisa diolah jadi beragam makanan yang enak.
Meski demikian, ini bukan alasan untuk makan tempe terus-terusan dalam jumlah berlebihan.
Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Fitri Hudayani, mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi tempe secara berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diungkapkannya, tempe memiliki kandungan gizi yang terdiri dari zat gizi mikro yaitu protein, karbohidrat, dan sumber lemak baik, yang semuanya dapat menghasilkan energi.
"Tetapi, dari ketiganya, yang paling dominan adalah sumber protein sehingga tempe sangat baik dikonsumsi, baik oleh anak-anak, orang dewasa, sampai lansia sebagai sumber energi," kata Fitri menambahkan.
Tempe juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh serta mengandung serat larut air yang sangat bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna.
Akibatnya jika terlalu banyak makan tempe, asupan energi dalam tubuh akan jadi berlebihan.
Lihat Juga : |
"Karena tempe merupakan sumber protein dan energi, maka konsumsi sesuai dengan kebutuhan. Jika berlebihan, tentunya asupan energi kita juga akan berlebih,"
Berapa batas maksimal makan tempe? Diungkapkannya, anjuran mengonsumsi tempe adalah 50-75 gram. Ini setara dengan potongan berukuran sedang dalam setiap kali waktu makan sebagai lauk nabati (dari tumbuh-tumbuhan).
Jika ingin mengonsumsi tempe lebih banyak, Fitri mengatakan hal tersebut boleh dilakukan dengan catatan untuk menggantikan lauk hewani, dalam hal ini tempe tak lagi jadi lauk nabati.
"Artinya, tempe dikonsumsi dua potong, tapi, untuk menggantikan lauk (hewani) lainnya.
"Karakter nilai gizi tempe mirip dengan daging, jika mau konsumsi tempe lebih banyak, bisa untuk menggantikan lauk hewani. Bukan untuk pengganti nasi karena nilai gizinya tidak sepadan," kata Fitri.
(chs)