Jangan Sampai Kena Mental, Pekerja Jangan Lupa Kencan

CNN Indonesia
Senin, 01 Mei 2023 12:10 WIB
Ilustrasi. Di momen May Day, pekerja perlu juga kembali mengingat pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dunia kerja memang cukup keras. Terkadang seseorang sampai lupa waktu saat bekerja. Beberapa orang mungkin berakhir dengan sebutan 'gila kerja' dan merasa tak ada yang salah dengan dirinya.

Padahal, gila kerja tak selalu baik. Ingatlah bahwa setiap orang harus memiliki kehidupan normal lainnya di luar pekerjaan. Jika hal ini tak dilakukan, efeknya bisa nyerempet kemana-mana.

Mulai dari kehidupan sosial dan pertemanan yang terganggu, kehidupan percintaan yang mulai merenggang, hingga berujung pada kesehatan mental yang juga bisa terkena imbasnya.

Bertepatan dengan perayaan Hari Buruh setiap 1 Mei, penting rasanya mengingatkan bahwa pekerjaan dan kehidupan di luar tetap harus berjalan sebagaimana mestinya.

Work-life-love yang balance

Psikolog sekaligus Co-Founder Ohana Space Kantiana Taslim mengatakan, menjalani kehidupan kerja yang seimbang antara pekerjaan, kehidupan personal, sosial, bahkan percintaan memang sangat penting. Semua ini sangat berpengaruh dalam hal kesehatan mental para pekerja.

"Tentu penting. Walaupun biasanya kalau berbicara soal balance, pemikiran orang sering kali ideal di 50/50, tapi memang ternyata hal ini sulit untuk dicapai," kata Kantiana saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (28/4).

Menurut Kantiana, dalam menjalani kehidupan kerja, personal, sosial, dan percintaan yang 100 persen seimbang memang sulit dilakukan. Tapi tentu tidak menjadi masalah selama semuanya tetap bisa berjalan beriringan.

Artinya, tidak ada yang benar-benar hilang atau tidak dijalankan sama sekali. Hal yang paling penting adalah bagaimana para pekerja ini bisa mengatur waktu dengan baik antara pekerjaan dan hal-hal personal yang harus dilakukan.

"Ada saat-saat kita kerja keras dan workload banyak. It's oke. Asalkan tidak lupa mengambil jeda. Karena kadang kita juga butuh liburan dan menghindari pekerjaan selama beberapa waktu. It's also fine," katanya.

Manajemen waktu demi mental sehat saat bekerja

Ilustrasi. Di tengah kesibukan zaman kiwari, pekerja harus pandai mengatur waktu. (iStock/jacoblund)

Kondisi di tempat kerja memang sangat memengaruhi mental seseorang. Tapi, hal lain yang juga bisa dilakukan agar mental tetap normal dalam dunia kerja adalah manajemen waktu sendiri.

"Kuncinya ada di manajemen waktu kita sendiri. Tahu mana yang jadi prioritas dan tidak. Tahu kapan harus berhenti dan mengerem atau gas jalan terus," kata dia.

Tentunya, selain manajemen waktu, komunikasi asertif dengan teman kerja dan atasan juga penting dilakukan. Delegasi tugas dan kerja sama harus terjadi dalam tim di setiap tempat kerja.

Kemudian, siap mengintegrasikan hal-hal yang ada walau terkesan jauh dari kata ideal. Artinya, bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada tanpa harus benar-benar sempurna.



"Misal, kita ingin berolahraga tapi karena perjalanan dari rumah ke kantor jauh jadi menganggap ini tidak bisa. Padahal bisa lho, misal ada fasilitas taman di dekat kantor, bisa gunakan itu di sela-sela waktu istirahat jam kerja," katanya.

Kunci utama agar kesehatan mental tetap terjaga selama bekerja adalah tahu mana yang menjadi prioritas dan bukan. Dari sini semua hal bisa dimulai, mulai dari manajemen waktu hingga komunikasi dengan rekan kerja.

"Intinya tanggung jawab dan manajemen waktu personal memang harus beriringan, tapi semua juga tergantung pada bagaimana kita menjalani dan berusaha memenuhinya," kata dia.

(tst/asr)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK