Bermalam di 'Kapuseru Hoteru', Gaya Berhemat Liburan di Jepang

CNN Indonesia
Senin, 15 Mei 2023 14:00 WIB
Target pasar hotel kapsul awalnya adalah pekerja kantoran yang "gila kerja", yang ketinggalan kereta pulang setelah bekerja terlalu larut atau terlalu mabuk.
Hotel kapsul di Jepang (AFP/Kazuhiro Nogi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Untuk setiap pelancong, biaya akomodasi dapat mengurangi anggaran perjalanan secara signifikan. Terlebih bagi backpacker, pengeluaran mesti benar-benar efektif dan efisien sepanjang perjalanan.

Biasanya, bagi para backpacker, penginapan yang dipilih cuma hotel berbintang dua, karena sepanjang hari, mereka bepergian dan hotel hanya sekadar tempat untuk tidur.

Gaya serupa juga diaplikasikan pelancong yang berkunjung ke Jepang, negara yang terkenal dengan biaya hidup yang tergolong tinggi. Hotel kapsul seringkali menjadi pilihan bagi pelancong di Jepang yang tidak memprioritaskan biaya besar untuk penginapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapuseru hoteru, begitu kira-kira warga Jepang menyebut hotel kapsul yang disewakan kepada para pelancong dengan budget terbatas. Penginapan jenis ini semakin populer di Negeri Matahari Terbit.

Seperti dilansir Stuff, Jepang sendiri adalah negara yang menemukan penginapan model seperti ini. Penemuan hotel kapsul di dunia yang pertama ada di Osaka, yang dibuka pada 1979. Gagasannya berasal dari seorang arsitek bernama Kisho Kurokawa.

Meskipun hotel kapsul pertama itu sudah dibongkar tahun lalu, namun ratusan tiruannya telah dibangun di banyak lokasi di Jepang. Target pasar untuk hotel kapsul awalnya adalah pekerja kantoran yang "gila kerja", yang ketinggalan kereta pulang setelah bekerja terlalu larut atau terlalu mabuk.

Hotel kapsul tahu betul apa yang dibutuhkan pelanggannya, sehingga disediakan paket perlengkapan untuk tamunya seperti pisau cukur dan sikat gigi. Para pekerja yang jadi tamu hotel kapsul juga dapat membeli pakaian dalam, kaus kaki, dan kemeja putih baru di bagian resepsionis.

Keberadaan hotel kapsul semakin populer setelah para pelancong dari Eropa dan Amerika memilih bermalam di sana. Untuk solo traveler, hotel kapsul adalah anugerah. Tapi bagi mereka yang pergi ke Jepang dengan pasangan dan tidak keberatan tidur terpisah, hotel kapsul juga jadi pilihan.

Di Jepang, hotel kapsul memisahkan ruang tidur dan kamar mandi berdasarkan jenis kelamin. Tapi, ada beberapa hotel kapsul hanya menerima tamu pria. Meski begitu, memilih menginap di hotel kapsul akan menghemat banyak uang.

Pelancong pun bisa menghabiskan uang lebih banyak untuk menikmati atraksi budaya dan gastronomi negara beribu kota Tokyo ini. Untuk menginap di hotel kapsul di jantung Kota Tokyo, pelancong mesti membayar sekitar Rp460 ribu per malam, di mana hotel sederhananya harganya bisa 10 kali lipat dari itu. Di daerah lain, hotel sedikit lebih murah dibanding di Tokyo.

Hotel Kapsul Bukan untuk Penderita Klaustrofobia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER