Ramai di Sulsel, Apakah Flu Babi Afrika Bisa Menular ke Manusia?

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mei 2023 11:00 WIB
Ribuan babi di Sulawesi Selatan dilaporkan mati akibat flu babi Afrika. Lantas, apa flu babi Afrika bisa menular ke manusia?
Ribuan babi di Sulawesi Selatan dilaporkan mati akibat flu babi Afrika. Lantas, apa flu babi Afrika bisa menular ke manusia? ( Istockphoto/ Voren1)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ribuan babi di Sulawesi Selatan dilaporkan mati akibat flu babi Afrika. Lantas, apa flu babi Afrika bisa menular ke manusia?

Dari hasil investigasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, babi mati akibat terjangkit wabah flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Kasus pertama kali ditemukan pada November 2022 lalu di Kabupaten Gowa. Kini wabah flu babi sudah menyebar ke dua daerah lain yakni, Luwu Timur dan Luwu Utara.

"Kami koordinasikan dengan dinas terkait pemerintah setempat yang terdampak, kemudian pengambilan sampel, pengawasan lalu lintas hewan. Menyemprotkan disinfektan di lingkungan kandang dan segera menangani bangkai serta hewan yang sakit," jelas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking pada CNNIndonesia.com, Minggu (14/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Flu babi Afrika memang mematikan buat babi tetapi Kementerian Kesehatan menyebut virus ini tidak berbahaya bagi manusia.

Seperti dilansir dari laman Food and Agriculture Organization (FAO), flu babi Afrika mampu menurunkan produksi ternak babi dan mempengaruhi populasi babi liar terutama di kawasan Asia-Pasifik. Penyakit ini sangat menular dan biasanya berakibat fatal.

Meski demikian, bukan berarti Anda menurunkan kewaspadaan terhadap flu babi Afrika. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengingatkan virus penyebab flu babi Afrika bisa menempel dan bertahan di lingkungan dan daging olahan.

"Virus ini cukup mampu bertahan di lingkungan, pada daging olahan, seperti sosis dan bacon," kata Nadia beberapa waktu lalu.

Selain itu, virus bisa bertahan pada pakaian orang yang kontak langsung dengan babi yang terinfeksi. Oleh karenanya, babi yang terinfeksi atau mati harus segera dipisahkan dan tidak dijual.

Peternak pun perlu mengenal ciri babi yang terinfeksi seperti demam, pendarahan dan kematian mendadak.

Sementara itu, wabah flu babi Afrika dilaporkan sejak Agustus 2018 di sejumlah negara antara lain, China, Mongolia, Vietnam, Indonesia, Myanmar, Filipina, Timor Leste, Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Indonesia melaporkan wabah flu babi Afrika di Sumatera Utara pada 2019. FAO melaporkan setidaknya total 6.900 babi terinfeksi sepanjang 2022.

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER