Terbang Lewat Luar Angkasa, Inggris ke Australia Bisa Ditempuh 2 Jam

CNN Indonesia
Minggu, 21 Mei 2023 13:55 WIB
Rencana ambisius menerbangkan pelancong ke seluruh dunia melalui luar angkasa akan membuat waktu penerbangan antara Inggris dan Australia terpangkas.
Ilustrasi pesawat hipersonik. (Screenshot via web reaction engines)
Jakarta, CNN Indonesia --

Saat ini, untuk melakukan perjalanan udara antara Inggris dan Australia membutuhkan pertimbangan yang cermat dan banyak perencanaan, mengingat durasi penerbangan hampir 24 jam, yang sudah termasuk transit.

Tak bisa dipungkiri, karena jarak yang ditempuh pun sangat jauh, sehingga butuh penerbangan panjang untuk sampai. Tapi, perlahan waktu tempuh penerbangan jarak jauh seperti dari Australia ke Inggris berkurang.

Maskapai Qantas Airways baru-baru ini mengumumkan bakal meluncurkan penerbangan langsung antara London dan Sydney pada 2025, yang hanya akan ditempuh selama 20 jam. Ini bakal menjadi penerbangan terpanjang di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, penerbangan panjang untuk tujuan jarak jauh boleh jadi hanya akan bertahan selama satu dekade lagi. Penerbangan suborbital segera merevolusi transportasi jalur udara.

Seperti dilansir Time Out, rencana ambisius untuk menerbangkan pelancong ke seluruh dunia melalui luar angkasa akan membuat waktu penerbangan antara Inggris dan Australia turun menjadi hanya dua jam.

Penerbangan akan memasuki ruang angkasa untuk jangka waktu tertentu sebelum turun kembali ke orbit Bumi, bisa memangkas 20 jam waktu terbang dalam prosesnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, pakar penerbangan di Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) sedang bekerja keras, mempelajari bagaimana penumpang akan menghadapi perjalanan jarak jauh suborbital.

Menurut The Times, CAA telah menemukan bahwa kebanyakan orang mampu mengatasi gaya-G dari penerbangan luar angkasa suborbital. Mereka menyimpulkan bahwa beberapa dapat mengalami 'respons fisiologis', tetapi menambahkan bahwa ini' kemungkinan tidak berbahaya bagi sebagian besar penumpang'.

Penerbangan suborbital saat ini tersedia dalam kapasitas terbatas. Misalnya, Virgin Galactic menawarkan pelanggan kesempatan untuk pergi ke luar angkasa seharga 350 ribu pound sterling per kursi. Namun, CAA percaya bahwa mereka akan menjadi metode transportasi yang terjangkau dalam dekade mendatang.

Pemimpin medis CAA untuk penerbangan luar angkasa, Dr Ryan Anderton mengatakan bahwa konsep tersebut 'jelas bukan fiksi ilmiah'. Dia menambahkan bahwa itu akan terjadi dalam 'kurang dari 10 tahun'.

Kabar ini mengikuti rencana yang diumumkan oleh Venus Aerospace untuk membuat jet hipersonik yang akan membawa penumpang dari New York ke Tokyo dalam satu jam.

Dan berita itu mengikuti rencana ambisius Transportasi Luar Angkasa China untuk membangun jet yang dapat membawa penumpang dari New York ke Shanghai dalam dua jam. Apakah kita masih hidup untuk bisa mengalaminya di masa depan?

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER