Drama Siram Darah Palsu di Cannes, Influencer Ukraina Diseret Keluar

Seorang influencer Ukraina ditarik dari karpet merah di Festival Film Cannes, setelah dia menyiram dirinya dengan darah palsu di tangga ke Palais, melakukan protes untuk mendukung Ukraina.

Tahun ini, kota Cannes melarang protes di sepanjang Croisette dan sekitarnya selama festival berlangsung.

Ilona Chernobai - seorang pelatih kebugaran Ukraina dengan satu juta pengikut di Instagram - berjalan di karpet merah di Cannes dengan gaun biru dan kuning yang melambangkan bendera Ukraina.

Sesampainya di tangga Cannes, dia mengeluarkan sekantong darah palsu dari bawah bajunya dan menuangkannya ke tubuhnya sendiri. Keamanan segera menangkapnya dan membawanya turun dari karpet.

Di Instagram-nya, Chernobai memposting tentang aksi protesnya, menulis, "Aksi itu untuk mendukung wilayah pendudukan dan orang-orang kami yang tinggal di sana."

"Di karpet merah Festival Film Cannes ke-76, saya keluar dengan gaun berwarna bendera kami dan menuangkan cat merah pada diri saya sendiri," tulis Chernobai (dalam postingan yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Variety). "Saya menggunakan kesempatan saya dan dengan tindakan ini saya mengingatkan apa yang terjadi di Ukraina!!!"

"Sayangnya, saya tidak dapat lagi memposting semua acara dalam cerita, seperti kebanyakan blogger, karena Instagram menghancurkan segalanya! Tetapi halaman saya terancam dihapus! Saya sangat senang bahwa tindakan saya tersebar di seluruh media dunia! Orang-orang tidak boleh melupakan kita!"

"Saya bersama Ukraina di hati saya," katanya dikutip dari Variety. "Saya melakukan apa yang harus saya lakukan!"

Chernobai mengatakan dalam postingannya bahwa dia sekarang "dilarang dari festival" dan banyak acara lainnya, "tapi itu sepadan."

Sehubungan dengan invasi Rusia ke Ukraina, Cannes melarang delegasi Rusia dari festival tersebut pada tahun 2022, menulis dalam sebuah pernyataan, "Kami tidak akan menyambut delegasi resmi Rusia atau menerima kehadiran siapa pun yang terkait dengan pemerintah Rusia."