Pemeriksaan darah jadi cara paling akurat untuk mengetahui kadar gula darah berlebih. Namun, beberapa gejala kadar gula darah yang terkontrol sebenarnya juga bisa diperlihatkan oleh tubuh.
Diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah berada di atas normal. Kondisi ini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti terlalu banyak asupan karbohidrat dan minim aktivitas fisik.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ-organ lain yang bisa menimbulkan beragam gejala. Berikut di antaranya, melansir CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika saraf menuju usus kecil terganggu atau mengalami kerusakan, seseorang akan sering mengalami diare dan sembelit.
Selain itu, lambung juga akan kehilangan kemampuan untuk memindahkan makanan melalui sistem pencernaan. Akibatnya, Anda akan sering muntah dan kembung.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak banyak pembuluh darah kecil dan saraf yang ada di sekitar telinga.
Akibatnya, pendengaran jadi terganggu. Gangguan pendengaran juga ditemukan dua kali lebih mungkin terjadi pada penderita diabetes.
Gusi berdarah adalah salah satu gejala periodontitis, salah satu penyakit gusi yang parah. Selain berdarah, gusi juga akan tertarik ke belakang dan membentuk kantong di sekitar gigi.
Ibarat lingkaran setan, infeksi gusi bisa membuat kadar gula darah jadi lebih sulit dikendalikan.
![]() |
Kadar gula darah yang tinggi dapat merampas kelembapan di mulut. Selain mulut yang terasa kering, Anda juga akan mengalami luka dan gigi berlubang.
Kemampuan penglihatan akan berfluktuasi, terasa kabur, dan muncul bintik-bintik gelap di bidang pandang.
Tubuh akan mempertahankan lebih sedikit kelembapan saat kadar gula darah tinggi. Hal ini membuat kulit terasa kering dan gatal.
Selain kering, tanda lain yang muncul di kulit di antaranya bercak gelap, lecet, ruam, sisik, atau benjolan keras seukuran kacang.
Kesemutan dapat terjadi akibat kerusakan saraf yang dipicu oleh kadar gula darah tinggi.
Tak hanya itu, otot-otot kaki juga mungkin akan melemah, membuat seseorang jadi tidak stabil.
Masalah sirkulasi dapat menyebabkan betis, paha, atau bokong sakit saat berjalan atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Namun, rasa nyeri ini biasanya dapat berkurang dengan beristirahat.
Beberapa penderita diabetes lebih sering berkeringat, utamanya pada malam hari atau saat sedang makan.
Namun, ada juga beberapa pasien yang justru sama sekali tak berkeringat, sekalipun saat cuaca panas.
Rasa pusing ini bisa membuat Anda kehilangan kestabilan saat berdiri. Rasa pusing biasanya diiringi dengan detak jantung yang lebih cepat.
Jika gejala ini muncul tiba-tiba dan disertai sesak napas, nyeri dada, bicara cadel, atau kehilangan penglihatan, maka segera dapatkan bantuan medis. Hal ini bisa disebabkan oleh melambatnya aliran darah ke jantung atau otak.