Dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi peserta didik di tingkat Sekolah Dasar (SD), Room to Read/ProVisi bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengadakan Pelatihan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia pada 9 hingga 11 Mei 2023 secara daring.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan buku dan kegiatan membaca bagi kepala sekolah, guru, dan pustakawan dari sekolah penerima hibah buku bacaan bermutu.
Pelatihan Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia menghadirkan pakar dalam pemanfaatan buku bacaan bermutu dari Room to Read/ProVisi yang berbagi pengetahuan dan strategi terbaik dalam mengelola dan memanfaatkan buku sesuai kebutuhan Sekolah Dasar.
Tak hanya itu, peserta juga mempelajari metode kreatif untuk menumbuhkan kebiasaan membaca dari kedua fasilitator, Ryna Mardiyana dan Enda Hidayat.
Pada 27 Februari 2023, Program Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia menjadi sorotan dalam episode Merdeka Belajar ke-23. Di mana lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu didistribusikan dengan pendampingan untuk lebih dari 20 ribu pendidik PAUD dan SD yang paling membutuhkan.
Pelatihan daring ini melengkapi program-program lainnya untuk meningkatkan kompetensi literasi siswa melalui buku bacaan. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Dr. Muhammad Hasbi, pada Selasa (9/5).
"Berdasarkan hasil asesmen nasional, satu dari dua peserta didik belum mencapai kompetensi literasi minimum. Kunci keberhasilan peserta didik dalam kompetensi literasi adalah kemampuan kepala sekolah, guru dan pustakawan dalam memanfaatkan buku bacaan," ujar dia dalam sambutannya.
Sebanyak 494 peserta dari wilayah Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur yang mengikuti pelatihan kali ini diharapkan memiliki kemampuan mengelola buku bacaan, melakukan kegiatan membaca yang menyenangkan, menggunakan buku untuk ekstrakurikuler, bahkan melatih guru dari sekolah lain.
Perwakilan dari Room to Read, David Strawbridge, juga menyampaikan hal senada. Para peserta diajak untuk mulai praktik membaca nyaring karena pengalaman membaca yang menyenangkan saat kecil akan berdampak besar bagi anak bahkan hingga mereka tumbuh dewasa.
(adv/adv)