Kapan Hewan Peliharaan Bisa Divaksin Rabies?

CNN Indonesia
Sabtu, 03 Jun 2023 10:45 WIB
Hewan peliharaan perlu divaksinasi untuk mencegah penularan penyakit, salah satunya vaksin rabies. Kapan hewan peliharaan bisa divaksin rabies?
Ilustrasi. CDC mengeluarkan panduan soal waktu terbaik pemberian vaksin rabies untuk hewan peliharaan.(Pixabay/Chiemsee2016)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hewan peliharaan sebaiknya diberikan vaksinasi, salah satunya vaksin rabies. Tujuannya agar hewan kesayangan Anda tidak tertular virus mematikan tersebut.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyebutkan waktu yang tepat pemberian vaksin rabies pada hewan peliharaan.

Vaksin ini disebut dapat memberikan proteksi sebelum infeksi dan setelah infeksi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksinasi anjing, musang (peliharaan), dan hewan ternak dapat dimulai paling cepat sejak usia tiga bulan, berapapun usia hewan saat vaksinasi pertama, vaksinasi tambahan harus diberikan setahun kemudian," demikian panduan tertulis soal vaksinasi rabies dikutip laman CDC, Sabtu (3/6).

Lebih lanjut, CDC juga mengungkapkan cara untuk mengetahui apakah hewan terkena rabies atau tidak.

"Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah hewan (atau pemilik) mengidap rabies adalah dengan melakukan pengujian laboratorium.".

Menurut CDC, pengecekan juga dapat dilakukan dengan melakukan karantina.

Pengecekan pertama, apabila hewan peliharaan menggigit dalam keadaan sehat, segera karantina selama 10 hari. Kemudian jika hewan masih kondisi sehat, maka Anda tak perlu melakukan vaksinasi rabies.

Sebaliknya, apabila hewan peliharaan menggigit dalam keadaan sakit dan pasca karantina masih sakit, segera periksa ke dokter untuk mengetahui apakah perlu diberikan vaksin rabies atau tidak.

Mereka menyebut proses karantina itu hanya sebagai pencegahan penularan. Hewan peliharaan bisa saja terkena rabies, meski dalam kondisi sehat, namun kemungkinannya kecil.

Umumnya hewan peliharaan seperti anjing dan kucing merupakan mamalia atau hewan berdarah panas. Spesies ini disebut dapat menularkan atau tertular rabies.

CDC menyebut tanda-tanda apabila hewan peliharaan terkena rabies. Menurutnya, gejala itu dapat dilihat apabila hewan peliharaan berperilaku tidak seperti biasanya, terlebih setelah melakukan interaksi dengan hewan liar.

"Hewan yang mengidap rabies dapat bertingkah aneh. Beberapa mungkin menjadi agresif dan mencoba menggigit Anda atau hewan lain, atau mereka mungkin mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya."

CDC juga menyarankan kiat-kiat berikut ini agar hewan kesayangan Anda terhindar dari penularan rabies:

Pertama, melakukan pemeriksaan dokter dan melakukan vaksinasi rabies.

Kedua, memantau hewan peliharaan Anda untuk meminimalisir interaksi dengan hewan liar.

Ketiga, mensterilkan hewan peliharaan untuk mencegah bertambahnya jumlah hewan peliharaan yang mungkin tidak terawat dengan baik.

"Vaksin rabies secara teratur, menjauhkan hewan peliharaan dari hewan liar, mensterilkan hewan peliharaan, dan menghubungi petugas pengendali hewan untuk menyingkirkan hewan liar dari lingkungan Anda."

(pan/pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER