Warna urine bisa berubah seiring dengan kebiasaan dan kondisi kesehatan seseorang. Berikut beberapa warna urine dan artinya yang perlu diketahui.
Warna urine bisa menjadi indikator kondisi kesehatan seseorang. Beberapa kebiasaan dan konsumsi makanan serta obat-obatan tertentu juga bisa mengubah warna urine.
Berikut beberapa warna urine dan kondisi yang menyertainya, melansir Medical News Today.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Urine yang jernih menandai terlalu banyaknya asupan air. Mengonsumsi terlalu banyak cairan akan mengubah keseimbangan elektrolit dalam darah.
Warna urine satu ini tak perlu dikhawatirkan. Warna kuning pucat menandai bahwa seseorang terhidrasi dengan baik.
Urine berwarna kuning gelap dapat mengindikasikan seseorang mengalami dehidrasi ringan. Jika urine mulai menggelap, segera tambah asupan air.
![]() |
Penting untuk mengetahui warna urine dan artinya. Salah satunya warna oranye yang menandakan dehidrasi dan perlu menambah asupan cairan.
Selain itu, asupan vitamin tertentu seperti riboflavin juga dapat membuat urine menjadi sedikit oranye.
Beberapa jenis obat-obatan juga bisa mengubah warna urine menjadi oranye. Berikut di antaranya:
- sulfasalazine atau obat anti-inflamasi,
- fenazopiridin atau obat iritasi saluran kemih,
- obat pencahar yang mengandung glikosida senna,
- beberapa obat kemoterapi.
Rona kecokelatan pada urine terjadi saat seseorang tak memproduksi cukup urine. Akibatnya, warna urine jadi lebih pekat.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh dehidrasi, olahraga berat, atau berada di suhu udara yang tinggi. Minum lebih banyak cairan dan mengganti elektrolit dapat membantu mengencerkan urine dan mengubah warnanya jadi lebih terang.
Selain itu, urine yang kecokelatan juga bisa menandai adanya masalah pada hati. Kondisi ini dapat memicu tubuh mengeluarkan bilirubin dalam jumlah yang tinggi.
Kadar bilirubin yang tinggi dapat mengindikasikan peradangan hati atau masalah lain yang berhubungan dengan hati.
Simak warna urine dan artinya selengkapnya di halaman berikutnya..