Mengubah warisan 300 tahun menjadi oasis modern yang terdiri dari ritel, ruang kantor, tempat tinggal, dan tempat makan hanya dapat dilakukan di Kerajaan Arab Saudi.
Diriyah, pusat pemerintahan leluhur dinasti Al Saud, akan diubah menjadi ibu kota budaya baru, yang memadukan tipologi arsitektur tradisional Najdi dengan urbanisme.
Inti dari pembangunan ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO At-Turaif, sebuah kota bata lumpur yang ikonik dan rumah dari Rumah Pertama keluarga Al Saud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek senilai US$63,2 miliar ini akan menawarkan lebih dari 30 atraksi seperti museum, galeri, dan ruang rekreasi.
"Kami berkomitmen untuk melestarikan dan mempromosikan sejarah dan budaya kota ini, dan kami berharap dapat menyambut para pengunjung dari seluruh dunia untuk menjadi saksi keindahan dan menjadi bagian dari warisan yang diwakilinya," imbuh Jerry Inzerillo, CEO grup Otoritas Pengembangan Gerbang Diriyah.
Amaala adalah destinasi kelas atas yang dimiliki oleh PIF (Dana Investasi Publik) Arab Saudi. Daya tarik terbesar dari destinasi mewah ini adalah perjalanan pribadi yang transformatif.
Tempat peristirahatan kesehatan dan olahraga di Amaala menawarkan berbagai kegiatan yang tak ada habisnya, termasuk akademi olahraga seperti golf, berkuda, polo, balap unta, dan elang, bahkan klub kapal pesiar.
Pembangunan ini akan terdiri dari 2.500 kamar hotel, 700 vila hunian pribadi, dan area ritel yang memiliki sekitar 200 gerai.
Menariknya, Amaala akan beroperasi dengan jejak karbon nol, menjaga ekosistem alam yang kaya dan tetap memberikan pengalaman gaya hidup mewah kepada para tamu.
Proyek Amaala akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuka peluang bagi 22.000 lapangan kerja di bidang perhotelan dan pariwisata, rekreasi, dan ritel.
![]() |
Al Ula Development Company bertujuan untuk mengubah museum dan tempat warisan manusia dan alam yang luar biasa menjadi tujuan wisata global.
Dimiliki oleh PIF, pengembangan ini akan mencakup lebih dari 7.500 kamar hotel, 5.000 unit hunian, dan desa staf pendukung.
Al Ula merupakan magnet wisata pemula di wilayah barat laut Madinah yang akan membuka dunia yang belum pernah dijelajahi oleh para wisatawan, yang dapat tinggal di hotel bawah tanah bernama Sharaan karya arsitek Perancis Jean Nouvel atau menjelajahi Lembah Seni Al Ula.
Azulik Al Ula adalah resor mewah terbaru yang dibuka di lembah kuno, dengan 76 vila mewah dari enam kategori berbeda.
Fasilitas seperti spa kelas dunia, klub VIP, lounge, dan santapan sepanjang hari akan membuat para pengunjung lupa bahwa mereka sedang menjelajahi destinasi primitif.
Semua hal yang berbau primitif dapat ditemukan di museum SFER IK, sementara Azulik Al Ula akan memanjakan wisatawan dengan kebaruannya yang luar biasa.
(del/wiw)