Mengupas 6 Proyek 'Gila' MbS Bangun Wisata Super Mewah di Arab Saudi

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jun 2023 11:15 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) memimpin mega proyek pembangunan wisata super mewah Arab Saudi dengan modal sangat besar.
Mukaab di Arab Saudi. (tangkapan layar newmurabba.com)

4. Gerbang Diriyah

Mengubah warisan 300 tahun menjadi oasis modern yang terdiri dari ritel, ruang kantor, tempat tinggal, dan tempat makan hanya dapat dilakukan di Kerajaan Arab Saudi.

Diriyah, pusat pemerintahan leluhur dinasti Al Saud, akan diubah menjadi ibu kota budaya baru, yang memadukan tipologi arsitektur tradisional Najdi dengan urbanisme.

Inti dari pembangunan ini adalah Situs Warisan Dunia UNESCO At-Turaif, sebuah kota bata lumpur yang ikonik dan rumah dari Rumah Pertama keluarga Al Saud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek senilai US$63,2 miliar ini akan menawarkan lebih dari 30 atraksi seperti museum, galeri, dan ruang rekreasi.

"Kami berkomitmen untuk melestarikan dan mempromosikan sejarah dan budaya kota ini, dan kami berharap dapat menyambut para pengunjung dari seluruh dunia untuk menjadi saksi keindahan dan menjadi bagian dari warisan yang diwakilinya," imbuh Jerry Inzerillo, CEO grup Otoritas Pengembangan Gerbang Diriyah.

5. Amaala

Amaala adalah destinasi kelas atas yang dimiliki oleh PIF (Dana Investasi Publik) Arab Saudi. Daya tarik terbesar dari destinasi mewah ini adalah perjalanan pribadi yang transformatif.

Tempat peristirahatan kesehatan dan olahraga di Amaala menawarkan berbagai kegiatan yang tak ada habisnya, termasuk akademi olahraga seperti golf, berkuda, polo, balap unta, dan elang, bahkan klub kapal pesiar.

Pembangunan ini akan terdiri dari 2.500 kamar hotel, 700 vila hunian pribadi, dan area ritel yang memiliki sekitar 200 gerai.

Menariknya, Amaala akan beroperasi dengan jejak karbon nol, menjaga ekosistem alam yang kaya dan tetap memberikan pengalaman gaya hidup mewah kepada para tamu.

Proyek Amaala akan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuka peluang bagi 22.000 lapangan kerja di bidang perhotelan dan pariwisata, rekreasi, dan ritel.

6. Al Ula

A picture taken on March 31, 2018 shows tombs at Madain Saleh, a UNESCO World Heritage site, near Saudi Arabia's northwestern town of al-Ula. - Al-Ula, an area rich in archaeological remnants, is seen as a jewel in the crown of future Saudi attractions as the austere kingdom prepares to issue tourist visas for the first time -- opening up one of the last frontiers of global tourism. Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman is set to sign a landmark agreement with Paris on April 10, 2018 for the touristic and cultural development of the northwestern site, once a crossroads of ancient civilisations. (Photo by FAYEZ NURELDINE / AFP)Al Ula di Arab Saudi. (AFP/Fayez Nureldine)

Al Ula Development Company bertujuan untuk mengubah museum dan tempat warisan manusia dan alam yang luar biasa menjadi tujuan wisata global.

Dimiliki oleh PIF, pengembangan ini akan mencakup lebih dari 7.500 kamar hotel, 5.000 unit hunian, dan desa staf pendukung.

Al Ula merupakan magnet wisata pemula di wilayah barat laut Madinah yang akan membuka dunia yang belum pernah dijelajahi oleh para wisatawan, yang dapat tinggal di hotel bawah tanah bernama Sharaan karya arsitek Perancis Jean Nouvel atau menjelajahi Lembah Seni Al Ula.

Azulik Al Ula adalah resor mewah terbaru yang dibuka di lembah kuno, dengan 76 vila mewah dari enam kategori berbeda.

Fasilitas seperti spa kelas dunia, klub VIP, lounge, dan santapan sepanjang hari akan membuat para pengunjung lupa bahwa mereka sedang menjelajahi destinasi primitif.

Semua hal yang berbau primitif dapat ditemukan di museum SFER IK, sementara Azulik Al Ula akan memanjakan wisatawan dengan kebaruannya yang luar biasa.

(del/wiw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER