Jakarta, CNN Indonesia --
Fasilitas publik yang ramah lingkungan belakangan menjadi tren, tak terkecuali bandara. Tidak sedikit traveler yang melirik bandara-bandara berkonsep ramah lingkungan untuk menjadi tempat keberangkatan atau kedatangan mereka di sebuah destinasi.
Bandara ramah lingkungan atau disebut juga Eco Airport punya fasilitas yang berdampak baik bagi lingkungan dan hemat energi. Indonesia sendiri juga punya sejumlah bandara yang masuk kategori ramah lingkungan.
Penerapan fasilitas yang ramah lingkungan di bandara tentu bisa membantu pencegahan lingkungan tercemar sehingga mengurangi risiko penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, terutama manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir situs resmi Angkasa Pura I (AP I), konsep eco airport sudah dijalankan di beberapa bandara. Setidaknya terdapat empat eco airport di tanah air.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menyatakan, pihaknya sedang mempersiapkan 15 bandara yang mereka kelola untuk menjadi bandara ramah lingkungan serta berusaha mendapatkan sertifikasi green airport.
Berikut 4 bandara ramah lingkungan atau eco airport di Indonesia.
1. Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang
Bandara Internasional Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah, sudah menerapkan konsep eco airport degan seluruh bangunan di bandara itu memakai kaca yang ramah lingkungan yakni sunergy green.
Sunenergy green dianggap ramah lingkungan karena dapat merefleksikan sinar matahari untuk mengoptimalkan efisiensi pendingin ruangan di area terminal penumpang.
Selain itu, Bandara Internasional Ahmad Yani juga punya program pengelolaan limbah, termasuk pengolahan air limbah, limbah padat, serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan pengelolaan sampah terpadu, alias waste management.
2. Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo
Bandara Internasional Yogyakarta juga telah menerapkan konsep eco airport dengan penggunaan kaca yang ramah lingkungan. Bandara ini juga punya sistem pengelolaan air yang mengedepankan aspek lingkungan.
Di Bandara Internasional Yogyakarta, air hujan dimanfaatkan dan diolah sumber air alternatif untuk operasional bandara. Bandara ini menggunakan Rain Wate Tank untuk pemanfaatan air hujan.
3. Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali
 Suasana pintu gerbang imigrasi di Bandara ngurah Rai, Denpasar, Bali. (CNNIndonesia/Kadafi) |
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali punya cara berbeda dalam upaya mengusung konsep ramah lingkungan. Bandara ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di sejumlah fasilitas bandara.
Hal itu merupakan bentuk dukungan melestarikan lingkungan. Bandara I Gusti Ngurah Rai juga memakai solar cell dan peralatan yang hemat energi untuk operasional bandara.
4. Bandara Blimbingsari atau Bandara Internasional Banyuwangi
 Bandara Internasional Banyuwangi. (CNN Indonesia / Bisma Septalisma) |
Selain punya arsitektur yang indah, Bandara Blimbingsari atau Bandara Internasional Banyuwangi juga mengusung konsep ramah lingkungan. Sebab, Bandara Internasional Banyuwangi tidak memakai AC atau pendingin ruangan.
Bandara ini mengoptimalkan sistem udara alami ke dalam bangunan sebagai ganti AC. Jika kamu ke Bandara Internasional Banyuwangi, areanya dipenuhi oleh tanaman hijau sehingga membuat suasana jadi asri dan sejuk.
Penggunaan tanaman bertujuan melapisi bagian atap terminal sehingga lebih ramah lingkungan. Bandara Internasional Banyuwangi juga menggunakan sunroof sebagai pencahayaan alami di siang hari.
Konservasi juga dilakukan bandara ini dengan menyediakan kolam-kolam air hujan yang terpasang dekat toilet. Bandara Internasional Banyuwangi pernah masuk daftar 20 besar bandara dengan arsitekur terbaik di ajang Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) 2022.