Bandara Internasional Yogyakarta juga telah menerapkan konsep eco airport dengan penggunaan kaca yang ramah lingkungan. Bandara ini juga punya sistem pengelolaan air yang mengedepankan aspek lingkungan.
Di Bandara Internasional Yogyakarta, air hujan dimanfaatkan dan diolah sumber air alternatif untuk operasional bandara. Bandara ini menggunakan Rain Wate Tank untuk pemanfaatan air hujan.
![]() |
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali punya cara berbeda dalam upaya mengusung konsep ramah lingkungan. Bandara ini menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terpasang di sejumlah fasilitas bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu merupakan bentuk dukungan melestarikan lingkungan. Bandara I Gusti Ngurah Rai juga memakai solar cell dan peralatan yang hemat energi untuk operasional bandara.
![]() |
Selain punya arsitektur yang indah, Bandara Blimbingsari atau Bandara Internasional Banyuwangi juga mengusung konsep ramah lingkungan. Sebab, Bandara Internasional Banyuwangi tidak memakai AC atau pendingin ruangan.
Bandara ini mengoptimalkan sistem udara alami ke dalam bangunan sebagai ganti AC. Jika kamu ke Bandara Internasional Banyuwangi, areanya dipenuhi oleh tanaman hijau sehingga membuat suasana jadi asri dan sejuk.
Penggunaan tanaman bertujuan melapisi bagian atap terminal sehingga lebih ramah lingkungan. Bandara Internasional Banyuwangi juga menggunakan sunroof sebagai pencahayaan alami di siang hari.
Konservasi juga dilakukan bandara ini dengan menyediakan kolam-kolam air hujan yang terpasang dekat toilet. Bandara Internasional Banyuwangi pernah masuk daftar 20 besar bandara dengan arsitekur terbaik di ajang Aga Khan Awards for Architecture (AKAA) 2022.
(wiw)