Ketika kembali ke San Diego, Williams segera mulai menyusun rencana besar untuk bangsa mikronya sendiri. Hingga Oktober 2021, ia membeli sebidang tanah seharga US$19.000 atau sekitar Rp282 juta dan mendeklarasikan kemerdekaan Slowjamastan pada Desember 2021.
"Kami adalah kediktatoran hampir sepanjang waktu," kata Williams, saat menjelaskan sistem "pemerintahan" Republiknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang-kadang, kami mengadakan upacara pemungutan suara dan referendum khusus. Baru-baru ini, saya mengizinkan warga negara ini untuk memilih apa yang seharusnya menjadi buah, olahraga, dan bahkan nama hewan nasional kami."
Di negara buatannya sendiri, Williams melarang penggunaan sepatu Crocs, rap bergumam, dan orang-orang yang meletakkan kaki mereka di atas dashboard mobil.
Warga dapat mengajukan permohonan kewarganegaraan dan posisi kabinet melalui situs web Slowjamastan, dan terbukti sangat populer, dengan tumpukan aplikasi yang jumlahnya mencapai ribuan.
Kini, ia juga membuka perbatasannya untuk turis. Williams mengatakan kegiatan paling populer yang bisa dilakukan di negaranya adalah berswafoto di depan papan nama Slowjamastan, mengunjungi Independence Square, dan mencari rakun Slowjamastan yang sulit ditemukan, hewan nasionalnya.
Rencana besar Williams berikutnya adalah mengumpulkan dana untuk membangun sungai, peternakan armadillo, tempat makan Mongolian BBQ sepuasnya dan, tentu saja, patung atau monumen raksasa Pemimpin Besar yang adalah dirinya sendiri.
"Kami juga menyelenggarakan beberapa kegiatan sepanjang tahun, termasuk kesempatan mendapatkan stempel paspor Slowjamastani, ikut serta dalam peringatan negara bagian baru, dan bahkan bertemu dengan sultan."
Dia menyewa "penjaga perbatasan" dan mengelilingi dirinya dengan "keamanan" ketika dia mengadakan acara di Republik Slowjamastan dan memberlakukan daftar larangan yang harus diikuti oleh semua warga negara dan pengunjung untuk menghindari "pengasingan."
![]() |
Williams mengatakan sedang berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Dia juga telah mendapatkan cap paspor Slowjamastan dari 16 negara yang berbeda dalam perjalanannya baru-baru ini, termasuk Afrika Selatan, Selandia Baru, Vanuatu, dan Amerika Serikat.
Dia menjelaskan bahwa Slowjamastan secara teknis memenuhi kriteria negara-bangsa yang berdaulat seperti yang didefinisikan oleh Konvensi Montevideo 1933, yang biasanya disebut sebagai definisi terbaik dari sebuah negara.
Konvensi Montevideo mengharuskan sebuah negara untuk memiliki populasi permanen, wilayah yang jelas, pemerintahan dan kapasitas untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara lain. Semua prasyarat yang menurut Williams telah dipenuhi oleh Republik Slowjamastan.
Tahap selanjutnya adalah harus mendapatkan pengakuan atas pemisahan diri mikronya dari AS, meskipun hal itu mungkin sedikit mengada-ada bahkan bagi Williams.
"Saya sedikit frustrasi untuk mengakui bahwa, meskipun telah mengirim email dan DM kepada Presiden Biden di Facebook, Twitter, Instagram, dan MySpace, pesan-pesan kami tidak terbaca," jelas Williams.
"Mungkin pesan-pesan itu tersangkut di folder spam-nya. Kami akan meneruskannya."
(del/chri)