Tak semua orang bisa mendonorkan darahnya. Siapa saja yang tak boleh donor darah?
Merayakan Hari Donor Darah Sedunia bisa dilakukan dengan kegiatan donor darah. Anda bisa turut dalam kegiatan donor darah perusahaan atau secara mandiri ke Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) setempat.
Hanya saja, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mendonorkan darahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip dari laman GoodRx Health, Anda tidak bisa donor darah jika tengah mengalami kondisi berikut:
1. Demam, merasa tidak enak badan, flu, batuk, atau ada masalah pernapasan lainnya
2. Kehamilan dan menyusui (tidak disarankan)
3. Tekanan darah tinggi dengan angka tekanan atas (sistolik) di atas 180 dan tekanan darah bawah (diastolik) di atas 100
4. Tekanan darah rendah dengan tekanan sistolik di bawah 90 dan diastolik di bawah 50
5. Menderita kanker darah termasuk leukemia, limfoma, atau penyakit sel sabit (sickle cell disease)
6. Memiliki riwayat transplantasi jaringan atau organ
7. Mengalami hemokromatosis atau terlalu banyak kadar zat besi di tubuh
8. Positif HIV
9. Belum lama terpapar hepatitis B atau C, Ebola, Zika, penyakit Creutzfeldt-Jakob (gangguan saraf degeneratif), babeosis (penyakit langka yang menyerang sel darah merah), penyakit Chagas (infeksi parasit yang ditularkan hewan)
10. Tuberkulosis aktif
11. Dalam 3 bulan terakhir didiagnosis sifilis atau gonore
12. Donor darah 3 bulan lalu
![]() |
Selain beberapa kondisi di atas, beberapa orang juga mempertanyakan donor darah yang dilakukan pada orang-orang bertato.
Orang dengan tato boleh melakukan donor darah. Namun, sebaiknya tunggu hingga enam bulan setelah tato dibuat.
Sementara itu, orang yang bisa mendonorkan darah secara umum harus memiliki kesehatan tubuh yang baik.
Menukil dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa syarat dasar buat calon pendonor darah, sebagai berikut:
- usia antara 18-65 tahun,
- berat badan setidaknya 50 kg,
- kondisi kesehatan baik dan lolos pemeriksaan sebelum donasi,
- tidak ada riwayat perjalanan ke wilayah endemik penyakit seperti malaria, dengue, zika,
- tidak melakukan aktivitas seksual berisiko dalam 12 bulan terakhir.