Komplikasi yang Dialami Pria Obesitas 300 Kg, Ada Luka Bernanah

Sejumlah komplikasi kesehatan dialami Fajri, pria obesitas berbobot 300 kilogram. Sejauh ini, Fajri diketahui mengalami masalah paru-paru dan infeksi pada kulit.

Fajri telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) selama kurang lebih lima hari. Selama dirawat, ditemukan masalah-masalah kesehatan lain yang menyertai Fajri.

Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan, tim dokter yang menangani Fajri hingga saat ini masih terus melakukan observasi untuk mengetahui berbagai masalah kesehatan yang mungkin muncul pada tubuhnya. Apalagi, Fajri juga sempat mengalami sesak napas hingga harus dibantu alat di ruang ICU khusus tempat dia dirawat.

"Pasien sudah dalam penanganan RSCM, kondisinya stabil dan proses observasi terus dilakukan. Saat ini kita masih menggunakan ventilasi mekanik dengan ventilator untuk membantu pernapasan sementara," kata Lies saat konferensi pers di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6).

Menurut Lies, apa yang dialami Fajri terbilang langka di Indonesia. Pasalnya, bobot tubuh sebesar 300 kilogram bukan lah hal umum yang mungkin dialami manusia.

Berat badan pria obesitas 300 kilogram itu berdampak besar terhadap kondisi kesehatannya. Sebelum dirujuk ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri sempat menurun hingga dirinya kesulitan tidur terlentang karena sesak napas.

Hal ini, kata Lies, mengindikasikan bahwa pasien mengalami masalah pada organ paru-paru hingga menyebabkan kesulitan bernapas. Ia menyebut bahwa kinerja paru-paru Fajri saat ini tidak berjalan normal.

Masalah kesehatan lain yang saat ini sudah ditemukan tim dokter adalah munculnya luka pada kulit hingga infeksi.

Luka-luka ini muncul karena Fajri selama kurang lebih delapan bulan kesulitan bergerak hingga melakukan berbagai aktivitas di satu ruangan yang sama. Fajri juga kesulitan memposisikan tubuhnya terlentang hingga ia memilih memiringkan tubuhnya dalam waktu lama.

Akibatnya, kata Lies, ada sejumlah luka di kulitnya akibat gesekan antar-kulit dan membiarkan tubuh berada pada posisi yang sama dalam waktu lama. 

"Kondisi lingkungan sebelumnya dia tinggal lembap, dan dia kesulitan bergerak. Jadi muncul luka di beberapa bagian tubuh sampai infeksi dan bernanah," ujar Lies.

Ilustrasi. Fajri, pria obesitas berbobot 300 kilogram, mengalami sejumlah komplikasi kesehatan. (iStockphoto/Motortion)

Dokter spesialis kulit RSCM Shannaz Nadia Yusharyahya mengatakan bahwa luka-luka itu muncul di beberapa bagian, mulai dari kaki, lengan, paha, ketiak, hingga punggung.

"Kemungkinan besar luka karena gesekan, tapi jadi infeksi karena kotor dan faktor lain ya," ujar Nadia.

Selain luka yang bernanah, Fajri juga mengalami luka dekubitus di bagian tubuh tertentu. Luka ini muncul karena tekanan akibat berbaring terlalu lama dalam posisi yang sama.

"Karena badannya besar, dia susah bergerak, jadi dia hanya tidur terlentang. Jadi tertekan tubuhnya, antara tempat tidur dengan tubuh. Jadi luka dan jadi dekubitus," jelas Nadia.

Di luar itu, kini tim dokter masih terus melakukan observasi fungsi organ-organ tubuh Fajri lainnya.

Belum pasti 300 kilogram

Berat badan Fajri saat ini disebut-sebut mencapai 300 kilogram. Namun, Lies sendiri belum bisa memastikan hal tersebut.

Hingga saat ini, pihak RSCM belum bisa melakukan pengukuran secara faktual. Salah satu pasalnya adalah ketiadaan alat ukur berat badan yang bisa menahan bobot tubuh Fajri.

"Itu perkiraannya memang 300 kilogram, tapi dari kita mungkin sekitar 260 kilogram yah. Tapi ini memang harus diukur dulu untuk memastikan. Hanya saja di kita memang belum ada alat ukurnya," kata Lies.

Hal yang pasti, kata Lies, panjang tubuh Fajri mencapai 1,7 meter saat berada dalam posisi terlentang.