Harapan Alam, Tukik 'Dua Hari' Hidup Lama Tak Terbelit Sampah Plastik

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jun 2023 11:00 WIB
Alam si tukik yang berusia dua hari merayap penuh harap agar berumur panjang tak terhempas ombak besar, dimakan predator, dan terbelit sampah plastik di laut.
Alam si tukik yang berusia dua hari merayap penuh harap agar berumur panjang tak terhempas ombak besar, dimakan predator, dan terbelit sampah plastik di laut.( ANTARA FOTO/Irfan Anshori)

Penyu Poop Plastik

Sekilas pantai di sekitar Nusa Dua saat itu sudah terlihat bersih dari sampah plastik, namun nyatanya menjaga satu area bersih dari sampah plastik tidaklah cukup. Plastik ini akan berbahaya untuk biota laut termasuk penyu. Tak jarang TCEC harus menyelamatkan penyu-penyu sakit dan mati karena sampah plastik yang ditelannya.

"Sampah plastik itu ngaruh banget buat penyu, hampir beberapa kasus penyu yang di-rescue dan penyu sitaan yang dirawat, kotorannya mengeluarkan sampah, partikel sampah kecil pasti ada, mikroplastik. Kebanyakan, sekitar 80 persennya pasti mengeluarkan plastik dari kotorannya."

Diungkapkannya, pembersihan sampah ini tak bisa dilakukan hanya dalam satu area saja melainkan juga di seluruh lautan secara umum. Pasalnya, penyu termasuk binatang yang bermigrasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyu itu bermigrasi ke mana pun dari tempat asalnya, dan kembali ketika akan bertelur. Dan dia harus makan di sepanjang perjalanan itu. Jadi kita nggak bisa tahu rute dia dari mana aja dan makan apa aja," kata Indra.

"Penyu itu kan sering makan rumput laut dan mereka nggak bisa membedakan sama plastik yang tipis jadi ya di makan aja. Bisa jadi dia makan plastiknya di laut A kemudian dia melakukan perjalanan ke tempat lain, dan sakitnya sudah di tempat lainnya."

Dikisahkannya, sampah plastik yang masuk ke dalam perut dan pencernaan penyu berpotensi menyebabkan banyak masalah buat penyu. Penyu bisa jadi sakit karena pencernaannya terganggu. Penyu-penyu yang sakit, katanya, biasanya tak akan makan banyak, bahkan bisa jadi harus disuntik dengan vitamin selama 1-2 baru akhirnya kotoran berplastik itu keluar. Beruntung bila 1-2 hari, kotoran berplastik ini bisa keluar, bahkan kadang ada yang sampai seminggu, kotorannya baru keluar.

"Bahkan di kotorannya juga banyak sampah plastiknya, khususnya plastik kresek yang hitam tipis itu. Seringkali kami menemukan penyu-penyu yang mati itu perutnya sudah banyak sampah plastiknya."

Siswa sekolah internasional melepaskan tukik hijau (Chelonia Mydas) saat program pelepasliaran hewan langka itu di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Rabu (5/11). Program edukasi konservasi yang melibatkan lembaga konservasi Bali Zoo, Pemkab Gianyar dan nelayan setempat itu juga melepasliarkan sebanyak 80 tukik hasil penangkaran di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/Rei/Spt/14.Foto: Nyoman Budhiana
Siswa sekolah internasional melepaskan tukik hijau (Chelonia Mydas) saat program pelepasliaran hewan langka itu di Pantai Saba, Gianyar, Bali, Rabu (5/11). Program edukasi konservasi yang melibatkan lembaga konservasi Bali Zoo, Pemkab Gianyar dan nelayan setempat itu juga melepasliarkan sebanyak 80 tukik hasil penangkaran di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/Rei/Spt/14.

Bukan cuma itu, sampah plastik yang masuk ke dalam tubuh penyu juga disebutnya berpotensi menyebabkan bubble gas (udara yang ada di bagian usus penyu). Bubble gas ini membuat penyu sulit bernapas akhirnya tak bisa menyelam alias mengambang.

"Berdasarkan penelitian dari tim dokter dan relawan kami yang dibantu oleh mahasiswa dari berbagai universitas, sampah plastik ini juga menyebabkan umur penyu yang jadi makin pendek.

"Kalau dulu rata-rata umur penyu bisa sampai ratusan tahun, kalo sekarang itu di bawah 70 tahun. Ini data dari penyu mati yang ditemukan di TCEC saja."

Lihat Juga :

Ada Apa antara Penyu dan Sampah Plastik?

Apa sih yang membuat hewan laut termasuk penyu 'tertarik' dan makan sampah plastik? Apakah tak sengaja tertelan?

Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari berbagai universitas di Amerika dalam makalah yang berjudul Odors from marine plastic debris elicit foraging behavior in sea turtles pada 2020 lalu mengungkapkan bahwa ada peran aroma plastik dalam hal ini.

"Temuan terbaru menunjukkan bahwa hewan laut mungkin tertarik pada sampah plastik tidak hanya karena penampilannya, tetapi juga karena baunya.Aroma udara yang sama yang digunakan oleh pemangsa laut untuk mengidentifikasi mangsa dan menemukan area dengan produktivitas laut yang tinggi juga berasal dari sampah plastik yang dikondisikan di laut atau 'biofouled'," tulis peneliti.

Penyu disebut merespons bau di udara yang berasal dari plastik biofoul dengan cara yang sama seperti mereka merespons bau makanan. Namun penelitian lanjutan masih diperlukan untuk mengetahui hal ini.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER