SUDUT CERITA

Anakku Thalasemia, Butuh Darah Saban Dua Pekan

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 17:45 WIB
Sejak usia 1 tahun, Nida tidak tumbuh dengan baik. Kulitnya pucat, perutnya buncit, persis seperti anak yang terkena gizi buruk. Dia mengidap thalassemia.
Sejak usia 1 tahun, Nida tidak tumbuh dengan baik. Kulitnya pucat, perutnya buncit, persis seperti anak yang terkena gizi buruk. Dia mengidap thalassemia.( iStock/Gam1983)

Thalasemia Merenggut Senyum Putriku

Singkat waktu, setelah melakukan pengecekan ternyata benar, Nida mengidap Thalasemia. Konsekuensinya, Nida harus rutin menerima donor darah setiap dua pekan.

Mulanya, Faiz masih belum paham seberbahaya apa penyakit ini. Tapi setelah mencari referensi, berkonsultasi dengan dokter, Faiz tahu betapa penyakit ini bisa merenggut senyum putrinya seumur hidup.

"Kalut, mana waktu itu Agustus 2020 waktu Nida usianya masih 1,5 tahun. Awal pandemi juga, jadi stok darah sering kosong," kata Faiz.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Golongan darah Faiz dengan Nida memang sama. Tapi dia tidak bisa mendonorkan darahnya setiap dua pekan. Tentu, Nida memerlukan pendonor lain agar kebutuhannya bisa terpenuhi.

Mencari darah ini bukan perkara mudah. Apalagi, saat pandemi stok darah kerap kosong baik di rumah sakit maupun PMI.

Faiz sering kali 'mengemis', meminta tolong kepada teman, kolega, rekan kerja, keluarga, bahkan tetangga agar bersedia menjadi pendonor untuk Nida.

Beberapa kali ada yang berbelas kasih memberikan darahnya, tapi sering juga mendapat penolakan.

"Sampai kirim pesan dimana-mana, bikin pengumuman di medsos kalau saya butuh darah, sulit sekali waktu pandemi 2020-2021 itu," kata Faiz.

Pendonor memberi anakku kehidupan

Seumur hidupnya, Nida harus melakukan transfusi darah. Hal ini dilakukan dua kali dalam satu bulan, atau dua pekan sekali.

Jika dia tidak menjalani transfusi, tubuhnya lemas, mudah terserang penyakit, kulitnya pun pucat. Nida juga akan mengeluh bahwa sekujur tubuhnya sakit.

Donor darah adalah satu-satunya jalan keluar agar Nida bisa menjalani hidup dengan normal. Faiz mengakui bahwa hidup keluarganya memang sangat bergantung pada para pendonor darah.

Sebagai salah satu orang tua yang memiliki anak pengidap Thalasemia, Faiz selalu mengingatkan bahwa donor darah yang dilakukan seseorang bisa menyelamatkan ribuan nyawa, salah satunya anak dia.

"Kami perlu darah, jadi terimakasih untuk yang sudah dan selalu rutin melakukan donor darah. karena begini, darah tidak ada pabriknya, pabriknya hanya tubuh manusia. Jadi kehidupan anak-anak thalasemia ini sangat bergantung pada orang lain, pada para pendonor darah ini," kata Faiz, menutup percakapan malam itu.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER