Virus Oz Telan Korban Jiwa di Jepang, Apa Sudah Ada di Indonesia?

CNN Indonesia
Selasa, 27 Jun 2023 10:45 WIB
Virus Oz telah memakan korban jiwa di Jepang. Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Kesehatan menyebut virus ini belum ditemukan di Indonesia.
Ilustrasi virus ( iStock/Reptile8488)
Jakarta, CNN Indonesia --

Virus Oz telah memakan korban jiwa di Jepang. Bagaimana dengan Indonesia? Kementerian Kesehatan menyebut virus ini belum ditemukan di Indonesia.

Seorang perempuan berusia 70 tahun di Jepang meninggal setelah 26 hari terpapar virus Oz. Tentu virus ini menimbulkan kekhawatiran. Namun Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut virus ini belum terdeteksi masuk Indonesia.

"Di Indonesia belum ditemukan," kata Maxi pada CNNIndonesia.com via pesan singkat, Senin (26/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan virus Oz adalah anggota baru dari genus Thogotovirus yang diisolasi dari kumpulan tiga nimfa (hewan muda yang menyerupai hewan dewasa) kutu Amblyomma testudinarium. Nimfa kutu dikumpulkan di Prefektur Ehime pada 2018.

Virus bersifat zoonosis atau ditularkan ke manusia lewat perantara hewan atau satwa liar seperti monyet, rusa, tikus.

"Pada manusia, Thogotovirus telah menyebabkan ensefalitis (radang otak), penyakit demam, pneumonia, hingga kematian," katanya.

Hanya saja, belum diketahui cara penularan virus ke manusia. Ada kemungkinan penularan terjadi akibat gigitan kutu pembawa virus.

Di Jepang, National Institute of Infectious Disease (NIID) Tokyo melaporkan antibodi virus Oz ditemukan pada monyet liar, babi hutan dan rusa yang berada di Prefektur Chiba, Tokyo, Gifu, Mie, Wakayama, Yamaguchi dan Oita.

Kemudian di Yamaguchi, dilaporkan dua pemburu positif antibodi virus Oz. Secara demografis, Thogotovirus sudah menyebar ke banyak wilayah di dunia.

Sementara itu, diagnosis infeksi virus Oz diperoleh dari diagnosis banding. Pasien diperiksa dengan gejala demam yang tidak diketahui penyebabnya dan ada riwayat gigitan kutu. Pemeriksaan laboratorium virologi dilakukan dengan tes enzyme-linked immunoassay (ELISA).

(els/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER