PARIS COUTURE WEEK

Maria Grazia Chiuri dan Konsistensi Sunyi di Christian Dior Couture

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Selasa, 04 Jul 2023 16:15 WIB
Untuk Christian Dior haute couture musim dingin 2023/2024, Maria Grazia menggandeng Marta Roberti, seniman dan filsuf asal Roma.
Untuk Christian Dior haute couture musim dingin 2023/2024, Maria Grazia menggandeng Marta Roberti, seniman dan filsuf asal Roma. (REUTERS/SARAH MEYSSONNIER)
Paris, CNN Indonesia --

Sebelum menjadi couturier di tahun 1947 (dan memberi pengaruh pada seluruh dunia mode setelahnya dengan New Look), Christian Dior adalah seorang aficionado seni. Selain menjadi kolektor, ia juga merupakan art dealer ternama sebelum kemudian berganti haluan menjadi pencipta karya seni, dalam bentuk pakaian.

Kini, lebih dari enam dekade sepeninggalnya, Maria Grazia Chiuri, desainer perempuan pertama untuk rumah mode Christian Dior, selalu melibatkan seniman dalam koleksinya, tidak hanya sebagai sumber inspirasi, namun juga sebagaicreator.

Untuk Christian Dior haute couture musim dingin 2023/2024, Maria Grazia menggandeng Marta Roberti, seniman dan filsuf asal Roma, yang dikenal dengan gambar dan sketsa fauna yang lembut, nyaris transparan, sering kali repetitif, dan memiliki banyak elemen tersembunyi di balik kesederhanaanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koleksi karya Maria Grazia kali ini juga memiliki kesan yang sama: bahwa di setiap gaun-gaun Greca yang ia ciptakan, terdapat teknik dan sulaman yang kompleks. Setiap lini dan jahitan merupakan perjalanan mencapai status tertinggi couture: klasik nan timeless.

"Saya mempelajari ikonografi berbagai dewi, yang hampir selalu dikaitkan dengan hewan, dan saya menampilkan diri saya dengan meniru postur mereka, awalnya dengan cara performatif, meniru pose dan gerakan mereka dengan tubuh saya, menjelma kekhasan mereka, hingga saya menjadikannya gaya saya sendiri", terangnya melalui shownote yang diterima CNNINdonesia.com.

Gaun putih yang terlihat mengalir tanpa kerutan hanya bisa diciptakan dengan jahitan yang sangat kecil dengan presisi tinggi. Siluet Bar Jacket tanpa padding bisa dibentuk dengan pola yang tepat, yang jika meleset setengah sentimeter saja bisa merusak siluet Bar yang ikonik itu.

Exit demi exit terlihat ringan dan mengayun, dengan rok plise menjuntai dan gaun plise yang tampak seperti pilar-pilar Doric. Seperti menyatukan lekuk tubuh dengan gaun, Maria Grazia paham bagaimana siluet wanita selayaknya harus 'dibalut' dengan kain. Menutupi tetapi tidak mendekap. Menghiasi tanpa membayang-bayangi.

Musim demi musim, siluet gaun yang ramping dengan overcoat yang kokoh merupakan elemen yang esensial. Dengan konsistensinya, Maria Grazia berhasil membuat sebuah look menjadi klasik dan tak lekang waktu meski tanpa penanda logo khas rumah modenya yang kerap menjadi 'nilai tambah' buat penggunanya.

(chs/chs)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER