PARIS COUTURE WEEK

Zuhair Murad dan Couture Gothic Romantic

Fandi Stuerz | CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2023 17:30 WIB
Zuhair Murad, yang terkenal karena penggunaan warna-warna terang dan rona pastel kini berubah dan merangkul warna gelap. ( AFP/ANNA KURTH)
Paris, CNN Indonesia --

Deretan ball gown berwarna hitam. Begitu juga gaun malam, mantel opera, dan mini dress lengkap dengan kerudung berenda.

Kreasi baju-baju couture karya terkini Zuhair Murad untuk koleksi musim dingin 2023/2024 memiliki warna yang jarang ia gunakan. Zuhair Murad, yang terkenal karena penggunaan warna-warna terang dan rona pastel serta hiasan dan sulaman rumit yang semarak, melangkah keluar dari zona nyaman dari gaya khasnya dalam koleksi couture terbarunya dengan merangkul palet gelap.

Pergeseran ke pakaian hitam (dan beberapa tampilan dengan warna ungu tua) merupakan hal baru bagi desainer asal Lebanon ini, yang sebelumnya mengambil inspirasi dari era French Riviera dan Belle Epoque tahun 70-an. Zuhair Murad menggambarkan seluruh koleksi memiliki suasana gotik, bahkan terlihat nyaris seperti era Viktorian di Inggris (yang menjadi pembeda hanyalah siluet-siluet body-conscious yang seksi).

Saat para model melangkah di atas runway, gaun-gaun yang mereka kenakan menampilkan korset renda peekaboo, rok bermodel sangkar, dan hiasan bulu yang mengingatkan pada burung Parotia.

Selain itu, untuk menghadirkan kesan baru pada lini couture-nya, Zuhair Murad juga menggunakan material yang tidak lazim baginya yakni lateks, yang digunakan untuk membuat korset dan sarung tangan.

s Haute-Couture Fall/Winter 2023/2024 Fashion Week in Paris on July 5, 2023. (Photo by Anna KURTH / AFP)" title="FASHION-FRANCE-ZUHAIR MURAD" />Foto: AFP/ANNA KURTH
Koleksi Zuhair Murad 

Koleksinya menampilkan banyak referensi nokturnal, seperti detail perak yang menyerupai sayap ngengat dan sulaman seperti jaring laba-laba. Garis leher dibuat menyerupai siluet kelelawar, sementara mantel trench kulit dipasangi kancing arakhnida, semakin menambah daya pikat yang misterius.

Motif yang berulang di seluruh koleksi ini adalah bunga mawar, yang menurutnya melambangkan romansa dan tragedi. Motif ini mencapai klimaksnya pada tampilan akhir, sebuah gaun pengantin yang dihiasi ratusan hiasan mawar yang kompleks. Namun untuk tampilan pamungkas ini, Zuhair Murad kembali ke warna favoritnya, putih gading.

Tampaknya, untuk hal-hal sesakral pernikahan, Zuhair Murad masih tetap berpegang pada tradisi.

(chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK