Studi Temukan Sia-sia Rajin Olahraga Tapi Kurang Tidur

CNN Indonesia
Jumat, 18 Agu 2023 14:45 WIB
Studi terbaru menemukan, durasi tidur kurang dari enam jam setiap hari akan mengurangi manfaat baik olahraga untuk otak dalam mencegah penurunan kognitif.
Ilustrasi. Studi menemukan, kurang tidur akan membuat manfaat baik olahraga untuk otak menurun. (iStockphoto/estefanamer)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tak dimungkiri, salah satu cara terpenting untuk menjaga tubuh tetap sehat adalah dengan berolahraga. Namun, hasil akan jadi sia-sia saat rutin berolahraga tak diimbangi dengan durasi tidur yang tepat.

Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet pada Rabu (5/7) menemukan, durasi tidur kurang dari enam jam setiap hari akan mengurangi manfaat baik yang dihasilkan oleh olahraga untuk melawan penurunan kognitif.

Tim peneliti dari University College London (UCL), Inggris mengamati fungsi kognitif selama 10 tahun pada 8.958 orang berusia 50 tahun ke atas di Inggris. Mereka menganalisis bagaimana kombinasi kebiasaan tidur dan aktivitas fisik yang berbeda dapat memengaruhi fungsi kognitif orang dari waktu ke waktu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang lebih aktif secara fisik tetapi memiliki waktu tidur yang singkat mengalami penurunan kognitif yang lebih cepat secara keseluruhan. Temuan tersebut berarti setelah 10 tahun fungsi kognitif mereka setara dengan rekan-rekan yang melakukan lebih sedikit aktivitas fisik.

"Studi kami menunjukkan bahwa tidur yang cukup mungkin diperlukan bagi kita untuk mendapatkan manfaat kognitif penuh dari aktivitas fisik," kata penulis utama studi Mikaela Bloomberg dari Institute of Epidemiology & Health Care di University College London, mengutip CNN.

Selain pemeriksaan awal, para peserta penelitian juga menjalani wawancara lanjutan dan tes kognitif setiap dua tahun sekali. Mereka yang didiagnosis demensia atau dengan nilai tes yang menunjukkan penurunan kognitif tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Berdasarkan bukti dari penelitian sebelumnya, studi baru ini menemukan bahwa orang yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi dan tidur selama 6-8 jam per malam memiliki fungsi kognitif yang lebih baik seiring bertambahnya usia.

Sementara kurang aktif secara fisik dan kurang tidur secara bersamaan dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih buruk dari waktu ke waktu. Selain itu, tidur kurang dari enam jam per malam dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang lebih cepat dari waktu ke waktu.

Terlepas dari manfaat-manfaat tersebut, studi ini juga menemukan mereka yang lebih cepat mengalami penurunan kognitif karena tidur kurang dari enam jam adalah mereka yang berusia 50-60 tahunan.

Ilustrasi perempuan joggingIlustrasi. Kemampuan kognitif akan tetap cepat menurun jika Anda kurang tidur meski rajin berolahraga. (iStock/gradyreese)

Namun, pada partisipan studi yang lebih tua, yakni berusia 70 tahun ke atas, manfaat kognitif dari olahraga tampaknya tetap terjaga.

"Kami terkejut bahwa aktivitas fisik secara teratur mungkin tidak selalu cukup untuk melawan efek jangka panjang dari kurang tidur pada kesehatan kognitif," kata Bloomberg.

Mengenai temuan itu, rekan penulis studi Profesor Andrew Steptoe dari UCL Institute of Epidemiology and Health Care mengatakan, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat melindungi fungsi kognitif di usia paruh baya dan lanjut.

"Hasil penelitian kami menunjukkan pentingnya mempertimbangkan aktivitas fisik dan tidur secara bersamaan, karena faktor-faktor ini dapat digabungkan dengan cara yang kompleks untuk memengaruhi lintasan kognitif sejak usia 50 tahun dan seterusnya," para penulis menyimpulkan.



(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER