Disemprit China, Bulgari Minta Maaf Usai Siratkan 'Negara' Taiwan

CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 10:15 WIB
Bulgari menyampaikan permintaan maaf setelah memperlakukan Taiwan sebagai sebuah negara sendiri, bukan bagian dari China.
Ilustrasi. Bulgari menyampaikan permintaan maaf setelah memperlakukan Taiwan sebagai sebuah negara sendiri, bukan bagian dari China.(Getty Images/Francesco Cantone)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulgari menjadi label asing terbaru yang menghadapi kecaman dari China. Label mewah itu dianggap memperlakukan Taiwan sebagai sebuah negara sendiri, bukan bagian dari China.

Diberitakan CNN pada Rabu (12/7), pihak Bulgari meminta maaf karena mencantumkan Taiwan dan China secara terpisah di beberapa situs webnya.

Protes yang dilayangkan pemerintah China juga bahkan sempat membuat warganet setempat mengancam akan memboikot produk jenama Italia itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di platform Weibo pada Selasa (11/7), Bulgari mengatakan bahwa mereka 'menghormati posisi China dalam hal kedaulatan dan integritas teritorial, seperti sebelumnya dan dengan teguh'.

Bulgari juga beralibi bahwa pemisahan antara Taiwan dan China di situs webnya merupakan kelalaian manajemen yang salah memberi label.

Sayangnya, permintaan maaf itu tak berhasil meredam kemarahan di seantero China.

"Jangan membuat kesalahan serendah itu di lain waktu," bunyi salah satu komentar yang menanggapi permintaan maaf Bulgari. "Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China."

Beberapa juga mempertanyakan mengapa Bulgari tak menerbitkan permohonan maaf yang serupa dengan berbahasa Inggris yang dinilai lebih universal di akun seperti Twitter dan Instagram.

"Tidak mengunggahnya di [platform] internet di luar China menunjukkan bahwa mereka hanya peduli dengan uang dan tidak menyadari kesalahan mereka," bunyi komentar lainnya.

Warganet juga meminta brand ambassador Bulgari, termasuk aktor Liu Yifei dan Shu Qi, yang berasal dari Taiwan untuk mengeluarkan pernyataan atau memutuskan hubungan dengan label tersebut.

Bulgari bukan perusahaan pertama yang dituduh mengabaikan klaim teritorial China. Pada tahun 2019, rumah mode Versace sempat meminta maaf atas kaus yang mencantumkan Hong Kong dan Makau sebagai negara, bukan kota.

Coach dan Givenchy juga pernah mengalami hal yang sama. Pengguna sosial sempat menemukan desain serupa yang tidak mengidentifikasi Hong Kong sebagai bagian dari China sekaligus menyiratkan kemerdekaan Taiwan.

(del/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER