HUT ke-9, RS PON Menanti Pengesahan UU Kesehatan
RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono atau RS PON merayakan ulang tahunnya yang ke-9. Di momen ini, RS PON menanti pengesahan Undang-Undang Kesehatan.
Direktur Utama RS PON Adin Nulkhasanah mengatakan bahwa rumah sakit yang dikepalainya itu kini mengemban tiga tugas yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
"Kami ada tiga penugasan dari Kementerian Kesehatan," ujar Adin di sela perayaan ulang tahun di RS PON, Cawang, Jakarta, Jumat (14/7). Ketiga tugas itu adalah menjadi pusat layanan neurologi, pusat pendidikan, dan pusat penelitian.
Khusus untuk rencana menjadikan RS PON sebagai pusat pendidikan, lanjut Adin, perlu didukung oleh UU Kesehatan.
"Kami menunggu UU Kesehatan ini, karena kenapa? Salah satu penugasan ini kalau enggak didukung regulasi dan landasan yang baik, nanti susah. Jadi, nanti ada pendidikan neurologi yang berbasis kolegium (hospital based) di RS PON," ujar Adin.
Selain RS PON, ada beberapa rumah sakit lain yang bakal mengeksekusi pilot project pendidikan berbasis poligenik, yakni RS Kanker Dharmais, RS Jantung Harapan Kita, RS Anak Bunda Harapan Kita, RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta, dan RS Mata Cicendo Bandung.
Selain sebagai pusat pendidikan, RS PON juga rencananya bakal menjadi pusat riset, salah satunya riset bio genome sequencing (BGS). Rumah sakit diberi tanggung jawab untuk meneliti resistensi obat pengencer darah yang biasa digunakan pasien stroke.
RS PON juga akan menjadi pusat layanan neurologi. Dengan ini, RS PON akan meningkatkan layanan neurologi hingga bisa memuaskan masyarakat.
"Harapannya, masyarakat tak perlu ke luar negeri, sebab rumah sakit dalam negeri bisa jadi solusi," ujar Adin.
Namun demikian, Adin menyadari bahwa seluruh penugasan dan peningkatan layanan yang diharapkan itu tak bisa dikerjakan sendiri. Perlu ada kolaborasi, komunikasi, dan koordinasi yang baik dari seluruh elemen rumah sakit.
"Kita punya mimpi, layanan RS PON seperti apa nanti. Mimpi yang baik bukan pas tidur, tapi bikin sulit tidur. Adanya generasi milenial, peran, dan dukungan diharapkan untuk mewujudkan tugas kita," katanya.
(els/asr)