Persiapan untuk 17 Agustus, Ini Beda Paskibra dan Paskibraka

CNN Indonesia
Jumat, 21 Jul 2023 15:15 WIB
Beberapa waktu belakangan, heboh dua paskibra asal Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara gagal tampil sebagai Paskibraka mewakili daerahnya.(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Beberapa waktu belakangan, heboh dua paskibra asal Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara gagal tampil sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)mewakili daerahnya.

Keduanya disebut mendadak digantikan oleh siswa lain meski sudah dinyatakan lolos seleksi. Tapi apa beda paskibra dan paskibraka?

Meski sama-sama pasukan pengibar bendera, namun paskibra dan paskibraka itu punya arti yang berbeda. Secara umum, paskibra dan paskibraka memang bertugas untuk menjadi pengibar bendera merah putih saat upacara bendera.

Namun apa beda Paskibra dan Paskibraka?

Paskibra

Secara harafiah paskibra adalah pasukan pengibar bendera. Namun pasukan pengibar bendera ini hanya boleh mengibarkan bendera merah-putih duplikat, bukan bendera pusaka.

Selain itu, paskibra juga bertugas di sekolah, kantor diplomatik perwakilan Indonesia di luar negeri, atau instansi dan organisasi lain.

Paskibra tidak bertugas di tingkat kota, kabupaten, provinsi, dan juga nasional.

Paskibraka

Paskibraka adalah pasukan pengibar bendera pusaka. Anggota paskibraka berhak untuk melaksanakan pengibaran dan atau penurunan duplikat sang saka merah putih pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia di tingkat kota/kabupaten, provinsi, dan atau nasional.

Mengutip berbagai sumber, paskibraka ini dibentuk oleh Husein Mutahar atau yang lebih dikenal sebagai H. Mutahar.

Sebagai salah seorang ajudan Presiden, Mutahar diberi tugas menyusun upacara pengibaran bendera ketika Republik Indonesia merayakan hari ulang tahun pertama kemerdekaan, 17 Agustus 1946.

Pada tahun 1967, sebagai direktur jenderal urusan pemuda dan Pramuka,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Mutahar diminta Presiden Soeharto untuk menyusun tata cara pengibaran bendera pusaka. Dia diminta untuk menyiapkan laman Istana Gedung Agung Yogyakarta

Saat itu dia berpikir bahwa pengibaran bendera sebaiknya dilakukan para pemuda yang mewakili daerah-daerah Indonesia. Dia bercita-cita untuk ada perwakilan dari seluruh penjuru Indonesia menjadi pengibar bendera. Sayangnya, hal itu tak mungkin terjadi lantaran banyak yang sedang berjuang untuk

Ia lalu memilih lima pemuda yang berdomisili di Yogyakarta (tiga laki-laki dan dua perempuan) sebagai wakil daerah mereka.

H. Mutahar saat itu Paskibraka pertama saat itu yang terpilih adalah 3 putra dan 2 putri dari berbagai daerah dan sedang ada di Yogyakarta.

Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, dia kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu: Pasukan 17 pengiring (pemandu), Pasukan 8 pembawa bendera (inti), dan Pasukan 45 pengawal.

Demikianlah beda paskibra dan paskibraka yang bakal bertugas saat upacara 17 Agustus 2023 nanti.

(chs/chs)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK