Mengulik soal Batu Ginjal, Tak Melulu Karena Kurang Minum

Mayapada Hospital | CNN Indonesia
Kamis, 20 Jul 2023 16:30 WIB
Untuk mengatasi sakit batu ginjal, Tahir Uro-Nephrology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan terpadu dan komprehensif.
Ilustrasi batu ginjal. (Foto: istockphoto/blueshot)
Jakarta, CNN Indonesia --

Batu ginjal adalah penyakit yang cukup sering terjadi, yakni sebuah kondisi di mana garam, mineral, maupun zat sisa metabolisme tubuh lain mengendap di ginjal dengan tingkat kekerasan bervariasi.

Biasanya, batu terbentuk ketika urine menjadi pekat, menyebabkan mineral dan zat sisa metabolisme lain saling menempel dan mengkristal. Penyakit ini dapat timbul di semua bagian saluran kemih, mulai ginjal sampai kandung kemih.

Dokter Spesialis Urologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr. Firdianto, Sp.U menjelaskan, batu ginjal umumnya tak memiliki gejala, kecuali jika batu bergerak di dalam ginjal, atau bergeser masuk ke salah satu ureter, yakni saluran menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika batu ginjal tersangkut di ureter, aliran urine akan tersumbat dan menyebabkan kontraksi pada ureter serta ginjal membengkak. Kondisi ini menyebabkan nyeri yang hilang timbul pada pinggang belakang, kadang menjalar ke perut bawah dan lipat paha," kata dr. Firdianto.

Menurut dr. Firdianto, ada sejumlah faktor risiko pembentukan batu ginjal, yang dapat diketahui dari jenis batu yang terbentuk di dalam ginjal.

"Anda harus waspada jika merasakan intensitas nyeri yang sangat hebat disertai keluhan mual dan muntah atau demam, terdapat darah pada urin, serta sulit buang air kecil. Apabila Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segeralah konsultasi ke dokter untuk mendapat pertolongan medis," katanya.

Adapun keluhan lain yang ditimbulkan penyakit batu ginjal antara lain nyeri atau rasa panas saat buang air kecil, perubahan warna urin, dan peningkatan frekuensi buang air kecil.

"Pada saat buang air kecil, lokasi dan intensitas rasa nyeri yang dirasakan dapat berubah-ubah apabila batu bergeser di sepanjang saluran kemih," lanjut dr. Firdianto.

Jenis dan Pengobatan Sakit Batu Ginjal

Untuk mengetahui jenis batu ginjal yang diderita, pasien akan menjalani pemeriksaan darah, urine, pencitraan dengan USG, rontgen, atau CT-Scan, sehingga dapat dilakukan analisis terhadap batu ginjal yang keluar dari saluran kemih.

dr. Firdianto menyatakan, ada empat jenis batu ginjal. Masing-masing adalah batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, dan batu sistin.

Pertama, batu kalsium adalah jenis batu ginjal yang paling umum diderita, khususnya dalam bentuk kalsium oksalat. Oksalat adalah zat yang dibuat di hati, dan diserap dari makanan yang dikonsumsi sehari-ari.

"Faktor sisa makanan yang tak dibutuhkan tubuh, kelebihan vitamin D, dan beberapa gangguan metabolik dapat meningkatkan kadar kalsium di dalam urine," kata dr. Firdianto.

Kedua, batu struvit yang terbentuk akibat infeksi saluran kemih. Struvit sendiri merupakan mineral yang diproduksi oleh bakteri pada saluran kemih.

dr. Firdianto mengingatkan, jenis batu ginjal struvit bisa bertumbuh dengan cepat dan menyumbat ginjal, ureter, atau kandung kemih.

Ketiga, batu asam urat yang kerap terjadi pada seseorang dengan kadar asam urat tinggi dalam darah, atau seseorang yang kehilangan banyak cairan akibat diare maupun gangguan penyerapan cairan lain, diet tinggi protein, sampai gangguan metabolik, serta sejumlah faktor genetik yang menyebabkan peningkatan risiko terjadi batu asam urat.

Terakhir, adalah batu sistin yang terjadi kepada seseorang yang memiliki kelainan bawaan yang disebut dengan sistinuria.

"Sistinuria adalah kondisi di mana ginjal membuang terlalu banyak asam amino sistein dalam tubuh dan menumpuk di urin," kata dr. Firdianto.

Pengobatan batu ginjal sendiri secara langsung bergantung pada jenis dan ukuran batu. Pada batu ginjal berukuran kecil, tindakan yang bisa dilakukan untuk membantu batu ginjal keluar melewati saluran kemih termasuk mengonsumsi air dalam jumlah cukup, serta mengonsumsi obat penahan nyeri dan relaksasi otot saluran kemih.

Pada kasus batu ginjal yang berukuran besar sehingga harus diambil tindakan medis untuk mengeluarkannya, pasien akan membutuhkan terapi medis seperti ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), Nefrolitotomi Perkutan, atau Ureteronoskopi Litotripsi yang bertujuan menghancurkan dan mengeluarkan batu ginjal.

dr. Firdianto memaparkan, ESWL merupakan terapi batu ginjal tanpa pembedahan dengan menggunakan gelombang suara yang menghancurkan batu menjadi serpihan kecil. Sementara, Nefrolitotomi Perkutan adalah pembedahan dengan sayatan kecil di pinggang.

"Ureterorenoskopi Litotripsi merupakan tindakan mengeluarkan batu ginjal menggunakan endoskopi yang dimasukkan melalui saluran kemih," kata dr. Firdianto.

Untuk mengatasi gangguan pada ginjal dan saluran kemih, Tahir Uro-Nephrology Center Mayapada Hospital menyediakan layanan terpadu dan komprehensif, mulai dari deteksi dini, diagnosis, pengobatan yang mencakup ESWL, Nefrolitotomi Perkutan, maupun Ureterorenoskopi Litotripsi, hingga terapi.

Info lebih lanjut terkait Tahir Uro-Nephrology Center yang tersedia di Mayapada Hospital bisa diperoleh melalui call center Mayapada Hospital 150770.

(rea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER