5 Cara 'Buang' Sampah Tanpa Harus Dibakar
Pembakaran sampah liar di sekitar pemukiman warga diduga menyebabkan seorang anak mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Lantas, bagaimana cara membuang sampah selain membakarnya?
Sang ibu dari anak yang diduga ISPA itu mengaku buah hatinya terkena penyakit tersebut karena menghirup udara yang berkualitas buruk.
"Sekarang [anak] sudah membaik, sebelumnya napas dia terengah-engah meski tak memiliki asma dan di bagian dadanya memiliki cekungan," ujar Bunga dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV, Rabu (2/8).
Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Kurniawan Taufiq Kadafi, mengingatkan bahaya paparan asap pembakaran sampah yang terjadi terus-menerus. Salah satunya adalah masalah penyakit ISPA yang kian sulit untuk diobati.
"Kalau paparannya sering terjadi terus-menerus, tentunya akan menimbulkan kerusakan yang sifatnya lebih sulit untuk diatasi," kata Kurniawan melalui sambung telepon kepada CNNIndonesia TV, Jumat (4/8).
Menurut dia, bahan sampah yang dibakar seperti kayu, plastik, atau kertas akan melepaskan zat kimia beracun yang berbahaya bagi organ tubuh manusia, tak terkecuali anak. Zat beracun yang dihasilkan dari pembakaran sampah di antaranya dioksin, nitrogen oksida, sulfur oksida, dan karbon monoksida.
"Karbon monoksida ini enggak tampak, tapi bisa menyebabkan anak jadi mual dan pusing. Atau sulfur oksida yang bisa menyebabkan infeksi pada sistem saluran pernapasan juga," jelasnya.
Melansir laman Department of Health of New York, berikut beberapa cara menyingkirkan sampah tanpa harus dibakar.
1. Reduce
Hindari membuang sampah berlebihan. Beli lebih sedikit barang dan coba untuk memilih produk dengan kemasan paling minim atau sederhana.
Dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, Anda membantu mencegah polusi dan melindungi lingkungan. Anda juga membatasi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, melestarikan sumber daya alam, dan menghemat uang.
2. Reuse
Belilah produk yang dapat digunakan kembali atau dikemas dalam wadah yang dapat diisi ulang.
Menggunakan kembali memberikan alternatif yang sangat baik dan ramah lingkungan untuk metode pengelolaan limbah lainnya. Reuse bisa mengurangi polusi udara, air, dan tanah, serta membatasi kebutuhan sumber daya alam yang baru, seperti kayu, minyak bumi, serat, dan bahan lainnya.
3. Daur ulang
Cobalah untuk mendaur ulang sampah. Cara ini dapat mengurangi jejak karbon dan emisi.
4. Membuat kompos
Salah satu bahan yang sangat potensial untuk diolah menjadi kompos adalah sampah organik rumah tangga.
Pengolahan sampah rumah tangga menjadi kompos memiliki manfaat ganda, yaitu mengatasi masalah sampah rumah tangga, sekaligus mendapatkan pupuk organik yang sangat bermutu.
5. Buang dengan benar
Pastikan sampah rumah tangga diangkat oleh layanan khusus yang mengumpulkan dan mengantarkannya ke tempat pembuangan sampah setempat.
(del/asr)