Dokter Sebut Bahaya Obesitas, Bikin Anak Mengalami Mikropenis

CNN Indonesia
Kamis, 10 Agu 2023 21:00 WIB
Ilustrasi. Dokter menyebut obesitas bisa membuat ukuran penis anak lebih kecil dari ukuran normal. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mikropenis atau penis yang terlihat kecil dan tidak tumbuh bisa dialami bayi dan anak-anak. Salah satu penyebab mikropenis yang kerap disepelekan orang tua adalah obesitas.

Dokter spesialis anak dan konsultan nutrisi penyakit metabolik di Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Novitria Dwinanda mengatakan obesitas bisa membuat ukuran penis bayi atau anak lebih kecil dari ukuran normal.

"Hal yang tidak disadari saat anak obesitas penisnya bisa kecil, kecil sekali atau dikenal dengan istilah mikropenis," kata Novitria dalam diskusi yang digelar RSPI di Ladang Padi, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).

Mikropenis kata Novitria adalah kondisi saat ukuran penis jauh dari batas normal. Lazimnya, ukuran penis dari tulang kemaluan sampai ujung kepala saat tidak ereksi untuk anak-anak ada di angka 3,9 centimeter atau lebih.

"Jika kurang dari angka tersebut, apalagi saat usianya di atas satu tahun sudah masuk kategori mikropenis," katanya.

Penyebab mikropenis sebenarnya banyak. Tapi yang sangat sering ditemui Novitria adalah obesitas anak.

Anak-anak obesitas ini memiliki bobot tubuh yang besar. Lemak menumpuk di berbagai bagian tubuhnya. Seperti di perut, pangkal paha, hingga paha.

Gara-gara lemak ini, penis akan terkubur dan tidak memiliki ruang gerak untuk tumbuh. Efeknya bisa membuat ukuran penis makin kecil hingga terjadi mikropenis.

"Obesitas tidak hanya jadi masalah jantung, gula darah, ginjal. Ternyata penis anak juga bisa terpengaruh. Makanya, menjaga berat badan anak itu sangat penting," kata dia.

Apakah berbahaya dan mengganggu proses reproduksi saat anak dewasa?

Mikropenis sebenarnya tidak berbahaya. Kata Novitria, kondisi ini juga bisa ditangani dengan mudah, terutama jika penyebabnya karena obesitas.

Dengan menurunkan berat badan, mikropenis sebagian besar bisa kembali normal. Selain itu, kondisi ini juga tidak akan berdampak pada kemampuan reproduksi saat anak dewasa.

"Kecuali ada kelainan testosteron atau hormon maka bisa terganggu (reproduksi) kalau tidak dan murni karena obesitas, dengan menurunkan berat badan juga dipastikan aman," kata dia.

(tst/pua)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK