Kisah Wanita Inggris Tak Bisa Kencing Bertahun-tahun karena Long Covid

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 18:30 WIB
Seorang wanita asal Inggris, Abigail Snowball (29) bercerita dirinya sampai tak bisa buang air kecil gara-gara long Covid.
Ilustrasi. Seorang wanita asal Inggris, Abigail Snowball (29) bercerita dirinya sampai tak bisa buang air kecil gara-gara long Covid. (iStockphoto/patchanan promunat)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pasien Covid-19 kerap masih harus berurusan dengan long Covid. Seorang wanita Inggris bercerita dirinya sampai tidak bisa buang air kecil karena long Covid.

Abigail Snowball (29) mengalami kondisi langka yang disebut sindrom Fowler yang membuat dia tidak bisa kencing. Kondisi ini dialami setelah ia terinfeksi Covid-19 pada 2020 lalu.

Snowball berkata, kala itu masih awal pandemi, di mana belum banyak tes atau vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu hanya kelelahan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya sepanjang hidup saya. Saya ingat minum secangkir teh dan berjuang untuk mengangkat cangkirnya," kata Snowball pada PA Real Life, yang dikutip dari The Independent.

Kondisi Snowball membaik setelah 10 hari. Tapi beberapa bulan kemudian, dia merasakan nyeri hebat di bawah tulang rusuknya. Dia memeriksakan kondisinya ke dokter lalu dirujuk ke Northumbria Specialist Emergency Care Hospital (NSECH) pada Juli 2020.

Dari hasil pengecekan, Snowball mengalami pendarahan hati. Dia dirawat dan pulih. Namun, ternyata ini adalah awal dari situasi yang jauh lebih berat.

Suatu malam, perawat bertanya kapan terakhir dia buang air kecil. Barulah dia sadar bahwa sudah lama ia tidak melakukannya.

"Saya benar-benar berpikir, 'Ya Tuhan, saya belum pipis sejak pagi ini'. Sejak saat itu, kandung kemih saya tidak pernah berfungsi kembali. Itu benar-benar awal penurunan kondisi kesehatan saya," katanya.

Dokter berharap itu hanya trauma hati. Namun, beberapa bulan kemudian Snowball didiagnosis sindrom Fowler.

Sindrom Fowler sendiri merupakan kondisi langka yang biasa menyerang wanita muda usia 20-an hingga 30-an. Kondisi ini biasanya ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk buang air kecil.

Kondisinya menurun. Ia terpaksa beraktivitas dengan mengandalkan kursi roda. Kencing mungkin jadi aktivitas paling menyakitkan buatnya.

Lauren Nichols, who has long COVID, takes a break and rests in a lounge bed in the office in her home in Andover, Massachusetts, U.S., August 3, 2022.   REUTERS/Lauren Owens Lambert    NO RESALES. NO ARCHIVESIlustrasi. Long Covid membuat seorang wanita Inggris tak bisa kencing selama bertahun-tahun. (REUTERS/STRINGER)

"Kami dapat menghabiskan hingga empat jam sekaligus untuk mencoba menguras kandung kemih saya, dan rasa sakitnya tak tertahankan," ujarnya.

Masalah tak berhenti sampai di situ. Dia mengalami gagal usus sehingga tidak bisa makan seperti orang sehat pada umumnya.

Snowball mendapat asupan lewat total parenteral nutrition (TPN), yakni tabung yang dipasang di dada dan mengalirkan nutrisi langsung ke darah.

Sejak diagnosis sindrom Fowler, ia telah menghabiskan lebih dari 350 hari di rumah sakit dengan 12 kali operasi, termasuk operasi untuk rekonstruksi kandung kemih.

Kini, ia berharap bisa mendapatkan perawatan spesialis di London, Inggris. Botox kandung kemih dianggap mampu meringankan sakitnya.

Botox disuntikkan pada kandung kemih tiap 3-9 bulan. Namun, tak ada jaminan cara ini bakal berhasil.

"Mengangkat kandung kemih saya sepenuhnya memang sudah jadi opsi, tetapi risikonya sangat tinggi karena masalah usus saya," imbuhnya.

Perjuangan Mark dan Snowball didukung oleh sang teman, Emma Holt. Holt mendirikan GoFundMe untuk menghimpun dana guna membiayai biaya rumah sakit Snowball.

Mereka telah menerima sumbangan ribuan poundsterling. Buatnya, dukungan ini membuat Snowball dan sang suami terus maju mengupayakan yang terbaik.

"Mengetahui bahwa kami memiliki begitu banyak orang di belakang kami dan mendukung kami sungguh luar biasa," katanya.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER