Penyakit Pes Kembali Ditemukan di China, Kenali Penyebab dan Gejalanya

CNN Indonesia
Senin, 14 Agu 2023 07:10 WIB
Dua kasus penyakit pes kembali ditemukan di wilayah Mongolia bagian dalam, China. Berikut ini penjelasan soal apa itu penyakit pes, penyebab, dan gejalanya.
Ilustrasi. Penyakit pes dilaporkan kembali ditemukan di Mongolia, China. (Meditations/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dua kasus penyakit pes kembali ditemukan di wilayah Mongolia bagian dalam, China, Sabtu (12/8). Sebelumnya, di awal Agustus lalu, Pusat Nasional untuk Penyakit Zoonosis Mongolia juga telah melaporkan satu kasus baru penyakit pes.

"Dua orang yang terinfeksi adalah suami dan anak dari kasus sebelumnya," kata pemerintah setempat dalam pernyataan di situsnya.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan, semua kontak dekat dua pasien tersebut saat ini telah dikarantina dan terpantau tidak menunjukkan gejala abnormal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melansir Reuters, dalam beberapa tahun terakhir wabah pes sebagian besar ditemukan di Mongolia dan wilayah barat laut Ningxia.

Lantas, apa itu penyakit pes yang ditemukan lagi di China? Berikut ini penjelasannya beserta penyebab dan gejalanya.

Apa itu penyakit pes?

Closeup mouse gnaws wire  in an apartment house on the background of the wall and electrical outlet . Inside high-rise buildings. Fight with mice in the apartment. Extermination. Small DOF focus put only to wire.Ilustrasi. Penyakit pes seperti yang ditemukan di China adalah penyakit menular yang dibawa oleh kutu yang tinggal di tikus. (Istockphoto/tenra)

Melansir laman Kemenkes, pes (plague) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang dibawa oleh kutu yang tinggal di tikus. Orang dapat terinfeksi penyakit pes melalui gigitan kutu tikus atau gigitan tikus yang sudah terinfeksi.

Adapun penyakit pes terbagi menjadi 3 jenis berdasarkan bagian tubuh yang terinfeksi, yakni pes bubonik, pes seticemik, dan pes pneumonik.

Dalam kasus pes yang ditemukan di China, dua pasien dilaporkan mengalami pes bubonik. Pes bubonik ini memang jenis yang paling umum dijumpai. Pada pes bubonik bakteri berjalan melalui sistem limfatik dan berakhir pada kelenjar getah bening.

Selain bubonik, jenis pes lainnya yaitu pes seticemik dimana bakteri sudah memasuki sistem peredaran darah, serta pes pneumonik yang paling berbahaya karena bakteri sudah menyerang paru-paru.

Gejala penyakit pes

Ilustrasi sakit fluIlustrasi. Demam dan menggigil salah satu gejala penyakit pes seperti yang ditemukan di China. (iStock/visualspace)

Tanda dan gejala penderita pes bubonik di antaranya:

  • demam disertai menggigil
  • badan terasa lemas
  • kejang
  • nyeri otot
  • sakit kepala
  • munculnya bengkak sebesar telur ayam pada pangkal paha, selangkangan, leher, atau ketiak

Gejala bubonic plague (pes bubonik) umumnya muncul 1-7 hari setelah pengidapnya terinfeksi. Menurut WHO, pes bubonik seperti yang ditemukan di China bisa berakibat fatal jika tidak ditangani tepat waktu.

Melansir Everyday Health, untuk mendiagnosis penyakit pes, dokter akan mengirimkan sampel darah atau kelenjar getah bening ke laboratorium untuk diuji. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), hasil awal mungkin tersedia dalam dua jam, dan konfirmasi resmi memerlukan waktu 24 hingga 48 jam.

Usai terdiagnosis, pasien penyakit pes seperti yang dilaporkan di China harus menjalani rawat inap, dan jika pasien terkena wabah pneumonia, maka akan diisolasi di kamar pribadi untuk mencegah penularan dari manusia ke manusia.

(pua)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER