Negara Mungil Ini Bangun Taman Arkeologi Bawah Laut Pertama di Dunia

CNN Indonesia
Jumat, 25 Agu 2023 11:15 WIB
Taman arkeologi dalam laut itu dibangun di Xlendi, sebuah kota kecil yang terletak di sudut barat daya Pulau Gozo, pulau terbesar di Malta.
Pesona Malta, negara mungil di benua Eropa. (CNN Indonesia/Christine Nababan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah negara mungil di benua Eropa, Malta, belum lama ini telah membangun taman arkeologi di dalam laut pertama di dunia.

Taman arkeologi dalam laut itu dibangun di Xlendi, sebuah kota kecil yang terletak di sudut barat daya Pulau Gozo, pulau terbesar di Malta.

Gozo menjadi rumah bagi taman arkeologi yang berada di bawah air ini. Fakta ini membuat pulau tersebut mulai membuat penasaran para pecinta arkeolog di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski terdengar seperti di film, Zona Arkeologi di dalam laut ini telah resmi diresmikan dan terbuka untuk pengunjung.

Berkat posisinya di Mediterania antara Eropa dan Afrika, Malta memiliki sejarah yang menarik. Secara historis wilayah ini dikuasai oleh bangsa Romawi, Sisilia, Arab, Normandia, dan Fenisia.

Seperti dilansir Time Out, Malta juga negara yang terkenal karena garis pantainya yang berbatu-batu dan dipenuhi fosil.

Taman yang memiliki nilai arkeologis yang signifikan ini mencakup sepetak dasar laut yang luasnya sekitar 67.000 m². Kawasan tersebut ditetapkan pada tahun 2020, dan terdiri dari lumpur halus, ditaburi singkapan batuan dan terumbu karang yang telah punah, namun juga terdapat benda-benda arkeologi.

Yang paling umum adalah vas Yunani kuno berbentuk oval, yang dikenal sebagai Amphorae. Taman ini berada pada kedalaman 115m, yang berarti mengunjunginya secara langsung hanyalah sebuah pilihan bagi mereka yang memiliki kemampuan menyelam yang andal.

Namun, ada juga museum virtual yang memungkinkan masyarakat mengapresiasi warisan budaya unik dari destinasi luar biasa ini. Taman arkeologi dalam laut ini juga telah dipetakan di situs Underwater Malta.

Menteri Warisan Nasional Malta, Owen Bonnici, mengatakan, melalui museum virtual ini, lebih banyak orang dapat mengapresiasi situs unik laut negaranya.

Kendati negara mungil, karena berdasarkan data World Bank pada 2021 populasi penduduknya hanya sekitar 518 ribu, Malta mampu menjaga situs warisan budayanya, bahkan yang di dalam laut.

Yang terlibat dalam upaya pendirian taman ini adalah Unit Warisan Budaya Bawah Air Heritage Malta, Pengawas Warisan Budaya, Dewan Lokal Munxar, dan Universitas Malta. Itu semua terwujud berkat sponsor dari Malta Airport Foundation.

Meskipun untuk merasakan keajaiban taman arkeologi secara langsung memerlukan pelatihan menyelam yang cukup ketat, kunjungan ke museum menjanjikan penyelaman yang menarik ke dalam sejarah laut dalam Malta.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER