Kami mencari tempat terdekat untuk bertanya kepada warga lokal tentang apa yang sedang terjadi. Sampailah kami di Seven Eleven dan terlihat beberapa warga lokal di sana.
Pelayan Seven Eleven menjelaskan bahwa alarm peringatan tersebut digunakan pemerintah untuk melatih masyarakat dari serangan bom mendadak. Saat ini memang sedang ada ketegangan politik antara Taiwan dan China. Oleh karena itu, pemerintah Taiwan menyiapkan upaya-upaya antisipasi penyelamatan masyarakat.
Setelah beberapa saat, barulah ramai di group chat kelas terkait pengumuman peringatan presiden. Masyarakat Taiwan diminta untuk bersembunyi di shelter-shelter yang telah disiapkan pemerintah. Masyarakat yang tidak patuh terancam dikenakan denda berupa uang 150 ribu New Taiwan Dolar ($NTD) .
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alarm berhenti berdering setelah 30 menit. Saya dan teman-teman keluar untuk melihat situasi lagi. Ternyata kondisi Kota Taipei sudah kembali normal seperti semula. Bus yang saya tunggu akhirnya datang.
Peringatan pelatihan dari presiden ini pernah saya alami sebelumnya, tetapi dalam bentuk berbeda. Disebarkan berita oleh universitas tempat saya belajar bahwa seluruh mahasiswa laki-laki diminta mengikuti latihan militer.
Mahasiswa lokal Taiwan memberikan trik kepada teman-teman saya yang laki-laki untuk tetap berada di ruangan agar tidak terendus oleh petugas keamanan. Sanksi yang diberikan jika tidak mematuhi juga dalam bentuk uang ratusan ribu $NTD.
Begitulah rasanya tinggal di negara yang sedang berkonflik dengan negara lain. Masyarakatnya diminta siap siaga demi meminimalisasi risiko yang terjadi, termasuk saat ada serangan militer dari negara lain.
(wiw)