Layanan Handuk Panas Kembali Hangatkan Penumpang Singapore Airlines
Singapore Airlines (SIA) akan mengembalikan handuk panas di semua penerbangannya pada akhir tahun ini. Selama tiga tahun, tepatnya sejak Mei 2020, layanan handuk panas dihentikan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Seperti dilansir The Straits Times, Juru Bicara SIA pada Jumat (25/8) menyebut penyajian handuk panas di dalam pesawat akan diberlakukan kembali pada penerbangan suite, kelas satu, dan kelas bisnis mulai 12 September 2023.
"Mereka yang terbang dengan kelas ekonomi premium dan ekonomi akan menikmati layanan ini mulai Desember 2023," ucap juru bicara tersebut.
Layanan handuk panas menjadi ciri khas Singapore Airlines. Setelah penumpang duduk atau sebelum pesawat lepas landas, pramugari akan membawakan penumpang handuk panas.
Pemberian handuk panas ini biasanya dilakukan sebagai compliment dan standar pelayanan pada awal penerbangan dari SIA.
Handuk panas tersebut akan mengusung aroma flora batik khas SIA yang diperkenalkan maskapai ini pada bulan Oktober 2021. Aroma tersebut mencakup aroma dari enam bunga berbeda di antaranya, aquatic ginger, common dianella, seashore purslane, simpoh lak, utania nervosa, dan white kopsia.
Menurut sang juru bicara, aroma ini dikembangkan oleh maskapai nasional Singapura itu dengan bantuan label parfum artisanal lokal SIX.
Pengembalian handuk panas ini, pertama kali dilaporkan oleh situs perjalanan The MileLion pada Jumat (25/8), terjadi setelah SIA melakukan tender di situs pengadaannya untuk membeli handuk panas. Tender ditutup pada 5 Juni 2023.
SIA terus memulihkan item layanan yang dihapus pada tahun 2020 untuk mencegah penyebaran virus, seperti menu fisik dan majalah. Pada bulan Juni 2023, SIA menghadirkan kembali makanan pembuka ke hidangan kelas ekonominya pada penerbangan jarak menengah, jarak jauh, dan ultra-jauh.
Produk-produk tersebut tidak tersedia karena masalah pasokan selama pandemi, dan beberapa alasan lainnya. Pada bulan yang sama, maskapai ini juga memasukkan kembali roti gulung ke dalam makanan kelas ekonomi pada penerbangan jarak pendek antara 1½ dan 3½ jam.
Kembalinya hidangan pembuka dan roti gulung terjadi setelah SIA mendapat kritik atas makanan kelas ekonominya pada awal tahun 2023.
Beberapa penumpang menyebut uji coba peralatan makan kertas pada bulan Maret lalu sebagai tindakan penghematan biaya, sementara netizen pada bulan April lalu mempertanyakan kualitas makanan di kelas ekonomi di forum online.
Menanggapi kritik tersebut, SIA mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka menghapus makanan dari nampan makanan kelas ekonomi karena berbagai alasan operasional dan rantai pasokan selama pandemi, serta untuk mengurangi limbah makanan.
Pihak SIA kemudian tidak melanjutkan penggunaan peralatan makan kertas setelah mempertimbangkan masukan dari masyarakat.
(wiw)